Dampingi Wakil Rakyat Kunker ke KRB, Bima Arya Sebut Menata Kebun Raya Bogor Tidak Mudah
Pemkot Bogor sedang melakukan pengembangan Plaza Bogor dan sekitarnya karena keberadaan pasar di pusat kota sudah tak lagi relevan.
Penyebabnya karena adanya kendaraan parkir badan jalan dan naik turun pengunjung dari kendaraan di badan jalan.
"(Titik kemacetan) tadinya Jembatan Otista karena ada bottlenecking di situ, tapi setelah jembatan kita lebarkan sekarang penumpukan utamanya itu di depan pintu utama KRB. Makanya itu kita merencanakan akan membangun sky bridge dari Bogor Plaza yang baru melintas ke KRB," katanya.
Sehingga lanjut Bima Arya, ke depan KRB akan terintegrasi dengan China Town di Suryakencana dengan disediakannya lokasi parkir di belakang Plaza Bogor
"Tahapannya sudah berjalan, saya kira dalam dua tiga minggu akan beauty contest, setelah itu Bogor Plaza akan dibongkar dan dibangun dan saat bersamaan kita juga memulai tahapan membangun tempat parkir di belakang," katanya.
Dengan begitu kemacetan di pusat kota akan terurai dan menjadikan Kebun Raya Bogor, Istana Kepresidenan Bogor dan sekelilingnya menjadi dunia yang indah.
"Visi utamanya adalah Kebun Raya Bogor bisa tetap alami dengan desain tata kota Bogor ke depan," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Eddy Soeparno mengatakan bahwa kondisi Kebun Raya Bogor dengan udara yang sejuk menjadi momentum yang selalu menyenangkan saat beraktifitas di Kebun Raya Bogor.
"Kebun Raya Bogor ini selain sarana rekreasi edukasi, tetapi juga yang paling penting kita mencari sumber udara bersih di tengah - tengah keramaian tingginya emisi karbon yang ada di seluruh wilayah Jabodetabek dan Indonesia lainnya. disinilah tempatnya. Di sini menyenangkan sekali," katanya.
Dalam pengelolaan dan pengembangannya, Eddy menyampaikan bahwa sebagai sarana edukasi, terutama dari segi program dan tumbuhan serta keanekaragaman.
Kebun Raya Bogor masih melestarikan dan menjaga tumbuhan yang berusia puluhan bahkan ratusan tahun yang juga terus dikembangkan spesiesnya.
"Sehingga edukasi yang diberikan oleh teman-teman pengelola Kebun Raya Bogor ini sangat baik, sehingga ini menjadi salah satu rekreasi keluarga yang didambakan karena mendapat edukasi sekaligus rekreasi dengan tempat yang nyaman di tempat yang ada udara bersih yaitu KRB," ujarnya.
Sehingga apa yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Bogor ini perlu dilestarikan dan dijaga.
Di lokasi yang sama Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih atas Kunker dari Komisi VII DPR RI.
Handoko menjelaskan, KRB dalam menjalankan fungsi utamanya adalah terus melakukan riset dan konservasi dengan juga berbasis konservasi spesies.
Selanjutnya KRB juga memiliki fungsi untuk lingkungan hidup dan memberikan edukasi dan yang terakhir adalah sebagai fungsi wisata yang dikemas dalam eduwisata yang dikelola oleh mitra operator PT MNR.
"Alhamdulillah saat ini bisa lebih baik. Jadi Insya Allah ini dan ke depan jauh lebih baik dari yang dulu," katanya.
Sehingga seluruh fungsi KRB ini bisa dijalankan dengan baik, termasuk riset dan konservasi serta eduwisata yang bagus.(*)
Komisi VII DPR RI
Kebun Raya Bogor
KRB
Eddy Soeparno
Bima Arya
Laksana Tri Handoko
Plaza Bogor
Kota Bogor
BRIN
Masa Jabatan Direksi PDAM Kota Bogor Berakhir Desember 2025, Harta Rino Tambah Rp 3 M Sejak Menjabat |
![]() |
---|
Pekerja Wanita Asal NTT Jadi Korban Penyekapan, DPRD Kota Bogor Desak Pemilik Panti Jompo Muncul |
![]() |
---|
Kondisi Korban Penyekapan Panti Jompo di Bogor, Masih Dirawat dan Alami Trauma |
![]() |
---|
Prediksi Cuaca Bogor Senin 13 Oktober 2025: Waspada Hujan Petir Landa Kota dan Kabupaten Bogor |
![]() |
---|
Warga Perumahan di Cilendek Kota Bogor Dibuat Geger, Bayi Perempuan Ditemukan di Masjid |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.