8 Surat Suara di Bogor Tercoblos Sebelum Waktunya, Anggota TKD: Ada yang Ingin Mencederai Perjuangan

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, GUNUNGPUTRI - Anggota Tim Kampanye Daerah (TKD) pemenangan Prabowo-Gibran Kabupaten Bogor, Amin Sugandi angkat bicara terkait adanya surat suara yang sudah tercoblos di salah satu tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Bogor.

Amin Sugandi mengatakan, kejadian di TPS 054 Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor itu bisa disebabkan oleh sejumlah faktor.

Ia mengatakan, bisa saja surat suara yang sudah tercoblos tersebut dikarenakan murni terdapat kerusakan yang lolos dari pengecekan petugas saat sortir dan lipat.

"Saya kira memang kalau itu dianggap rusak, semua harus clear, termasuk Bawaslu, bahwa itu adalah memang rusak," ujarnya kepada wartawan, Rabu (14/2/2024).

Baca juga: Prabowo Sapa Titiek Usai Unggul Quick Count Pilpres, Ungkap Kedekatan dengan Soeharto : Gak Percaya?

Amin Sugandi yang kediamannya tidak begitu jauh dengan TPS tersebut juga memiliki asumsi lain tentang adanya delapan lembar surat suara yang sudah tercoblos pada gambar pasangan capres dan cawapres nomor urut 2.

Politisi Partai Golkar itu menyebut, apabila surat suara tersebut bukan karena rusak, maka bisa saja surat suara yang tercoblos merupakan hal yang disengaja oleh orang tak bertanggung jawab untuk menghadang kemenangan Prabowo-Gibran pada Pilpres ini.

Pasalnya, kata dia, tidak ada instruksi apapun dari pihak capres dan cawapres nomor urut 2 untuk melakukan kecurangan dalam Pemilu.

"Saya bisa saja punya asumi ini indikasi adanya bagaimana seolah-olah kecurangan itu dilakukan oleh pihak Prabowo atau orang-orang Prabowo. Padahal mungkin diciptakan demikian agar ada semacam berita yang mengatakan bahwa itu dilakukan oleh kubu Prabowo," ucapnya.

Baca juga: Beda Respon Gibran Rakabuming dan Cak Imin Soal Quick Count Pilpres 2024, Ekspresi Mahfud MD Disorot

Untuk itu, agar hal tersebut menjadi terang benderang maka pihak-pihak terkait harus mengusut tuntas kejadian ini agar tidak menjadi polemik di kemudian hari dan tidak ada pihak yang dirugikan pada kemudian hari.

"Tapi kalau ada indikasi yang memang mungkin menyudutkan 02 saya kira ini harus diusut tuntas, jadi jangan sampai bahwa yang jeleknya ke bawa Prabowo, saya tidak mau itu," pungkasnya.