Pemilu 2024
Permintaan Terakhir Ketua KPPS Sebelum Wafat usai Menghitung Hasil Pilpres, Korban Sempat Kritis
Saat itu, ia sempat menyampaikan permintaan terakhirnya sebelum wafat saat masih berada di TPS.
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pemilu 2024 diwarnai kabar duka dari petugas TPS yang gugur saat tengah bertugas.
Informasi yang dihimpun sementara TribunnewsBogor.com, ada sekitar 3 orang petugas KPPS ( Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara ) yang wafat saat penyelenggaraan Pemilu 2024 ini digelar.
Ada yang meninggal dunia jelang hari pecoblosan.
Namun, ada juga yang meninggal dunia usai penghitungan hasil Pilpres 2024.
Seperti yang dialami Dulhanan (50), seorang Ketua KPPS di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Dulhanan meninggal dunia pada Rabu (14/2/2024) kemarin tepat dihari pencoblosan Pemilu 2024.
Pria yang menjabat sebagai Ketua KPPS di TPS 18 Dusun Pasinan Timur, Desa/Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi tersebut sempat mengeluh pusing dan sesak napas.
Hal itu dirasakan Dulhanan usai penghitungan suara capres-cawapres sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu, ia sempat menyampaikan permintaan terakhirnya sebelum wafat saat masih berada di TPS.
Anggota PPS Desa Singojuruh, Abdul Konik menjelaskan, saat Dulhanan mengalami keluhan sesak napas.
Saat itu, Dulhanan menyampaikan permintaannya terakhirnya untuk diantarkan ke Puskesmas terdekat.
Sesampainya di Puskesmas, Dulhanan kondisinya tetap tidak membaik dan terlihat napasnya mulai tersengal-sengal.
"Kemudian dirujuk ke RS PKU Muhamadiyah Rogojampi," kata Konik dikutip TribunJatim, Kamis (15/2/2024).
Di rumah sakit itu, Dulhanan diberi bantuan pernapasan melalui selang oksigen dan kondisinya sempat membaik.
"Teman-teman PPK sempat menjenguk saat kondisinya mulai membaik. Tapi kemudian mendapat kabar bahwa sudah kritis," katanya.
Dulhanan menghembuskan napas terakhir di rumah sakit. Jenazah dibawa pulang dan disemayamkan di rumahnya.
Konik mengaku tak mengetahui persis penyebab meninggalnya Dulhanan.
Ada kemungkinan, ia dalam kondisi kelelahan saat terakhir kali bertugas.
"Ada tidaknya penyakit bawaan, kami belum bisa memastikan," katanya.
Meninggal Jelang Pencoblosan
Dilokasi lain, juga ada kabar duka yang menyebutkan seorang Ketua dan anggota KPPS meninggal dunia jelang Pemilu pada 14 Februari 2024.
Ketua KPPS di TPS 11 Perum Purnamandala Kelurahan Bumireso Wonosobo, Jawa Tengah, Wahyu Jatmiko (43) meninggal dunia saat mempersiapkan lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) Pemilu 2024.
Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (11/2/2024) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Rencananya peralatan tersebut akan digunakan di TPS yang telah dipersiapkan.
Korban meninggal setelah melakukan tugas mulianya sebagai ketua KPPS yakni mendorong gerobak yang berisi meja dan kursi TPS.
Saat menjalankan tugas tersebut, korban tergeletak di jalan dengan kondisi tubuh yang lemas.
"Tiba-tiba di tengah perjalanan sekitar 200 meter dari lokasi TPI, tubuh korban lemas, pingsan dan terjatuh di jalan kompleks perumahan. Warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung melarikan korban ke UGD RSI Wonosobo," katanya saat dikonfirmasi pada Senin (12/2/2024).
Namun saat berada di UGD RSI, korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Korban yang merupakan warga RT 04 RW 05 Perum Purnamandala itu, dimakamkan di pemakaman setempat pada Minggu (11/2/2024) sekitar pukul 21.30 WIB.
Untuk diketahui, korban selama ini diketahui mengidap penyakit diabetes.
Insiden anggota KPPS meninggal dunia juga terjadi di Magetan, Jawa Timur.
Anggota KPPS bernama Rita Setiyaningsih (41) meninggal dunia pada Senin (12/2/2024).
Rita yang merupakan warga Kelurahan Maospati, Kecamatan Maospati ternyata diketahui memiliki riwayat penyakit hipertensi.
Suami dari Rita, Sunarso menyebutkan, Rita diduga kelelahan setelah mengikuti kegiatan rapat KPPS pada MInggu (11/2/2024).
Dia sempat menjalani perawatan di RSAU dr Efram Harsana Maospati, Magetan. Namun Rita akhirnya meninggal dunia.
Sunarso mengungkap, istrinya yang juga merupakan ASN di Pemkab Magetan sempat mengikuti kegiatan rapat KPPS pada hari Minggu (11/2/2024) bersama petugas lainnya.
“Pulang kerja itu langsung rapat internal satu TPS. Dia itu punya riwayat hipertensi, mungkin karena waktu itu kelelahan tidak dirasa, tiba-tiba sudah enggak kuat,” ujarnya dikutip dari TribunJateng, Selasa (13/2/2024).
Sunarso menyebut, kegiatan istrinya menjelang Pemilu sangat padat, sehingga kurang istirahat.
“Menjelang pemilihan kegiatannya sangat padat. Saya saja enggak habis pikir, pasti capek,” kata dia.
Pemilu 2024
Pilpres 2024
KPPS
wafat
meninggal dunia
Banyuwangi
berita terkini Bogor
TPS
Dulhanan
Abdul Konik
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara
| Gagal Lolos ke Senayan, Kris Dayanti Akan Kembali Bernyanyi Lagi |
|
|---|
| Desa Cileuksa Bogor Disebut Dalam Gugatan Sengketa Pilpres di MK, Jaro Ade: 02 Tidak Menang Mutlak |
|
|---|
| Gagal Pertahankan Kursi di Senayan, Kris Dayanti Bakal Kembali Bernyanyi |
|
|---|
| Dua Kali Gagal, Terungkap Modal Vicky Shu Maju Menjadi Caleg DPRD Jawa Tengah |
|
|---|
| Dihampiri Pertugas Saat Sidang Perdana, Muhaimin Ditegur Ketua MK: Sebaiknya Tidak Bermain HP |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/Permintaan-Terakhir-Ketua-KPPS-Sebelum-Wafat-usai-Menghitung-Hasil-Pilpres.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.