Soal Lambannya Perbaikan TPT Muarasari Bogor, Sekda Lihat Urgensi

Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Muarasari Tajur, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, menjadi sorotan.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Yudistira Wanne
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah saat berada di lokasi longsor Muarasari, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Senin (19/2/2024) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Proyek pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Muarasari Tajur, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, menjadi sorotan.

Bukan tanpa sebab, pasalnya, proyek TPT ini memakan korban jiwa. Dua orang meninggal dunia usai tertimbun longsor di tebingan yang baru mulai diperbaiki pada kemarin, Minggu (18/2/2024).

Selain itu, proyek TPT dilokasi ini terhitung telat.

Baca juga: Begini Kondisi Makam di Atas Proyek TPT Longsor Muarasari Bogor, 3 Dipindahkan, 11 Masih Berjejer

Usut punya usut, perbaikan TPT ini dilakukan pasca tebingan yang di atasnya terdapat makam ini longsor pada Februari 2023 lalu.

Saat itu, beberapa makam tergerus tanah longsor dan materialnya masuk ke Aliran Sungai Cibalok yang ada di bawahnya.

Jika dihitung, saat ini sudah satu tahun pasca kejadian longsor dan baru ada perbaikan.

Lalu, kenapa baru sekarang Pemkot Bogor membangun TPT dan melakukan penanganan pasca longsor usai satu tahun kejadian?

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, penanganan longsor ini dinilai dan dilihat dari ancamannya.

Longsor di lokasi ini dirasa Sekda, tidak begitu banyak mengancam korban jiwa. Hanya ada beberapa makam di atasnya dan terdapat bangunan kosong yang berdiri.

Baca juga: Pasca Longsor, Pembangunan TPT Muarasari Bogor Dihentikan Sementara, Kadis PUPR Ungkap Alasannya

Sehingga, Pemkot Bogor baru meng-ACC kan biaya anggaran penanganan longsor di tahun ini melalui anggaran biaya tak terduga (BTT).

“Karena kan ini BTT ini banyak sekali usulan. Jadi, pada saat banyak usulan dari Perumkim maupun PUPR kita pasti saat pembahasan itu mengutamakan yang paling prioritas. Yang kira-kira mengancam nyawa. Lalu, kalau yang disini itu bangunannya sudah lama kosong. Jadi, sehingga urgensinya agak kurang. Nah kalau dilihat urgensinya di Muarasari ini tidak urgen,” kata Syarifah kepada TribunnewsBogor.com di lokasi, Senin (19/2/2024).

Lalu, secara kejadiannya, sosok yang menjadi korban pun bukan warga sekitar.

Melainkan, para pekerja yang melakukan proyek TPT.

“Lalu korban juga bukan warga sekitar dan korbannya tukang yang sedang mengerjakan TPT dibawahnya,” tambahnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved