Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Menilik Lahan Relokasi Korban Bencana di Kota Bogor, Akses Jalan Raya Jauh, Sekolah Masih Kurang

Ada 38 rumah yang dibangun masing-masing terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, serta ruang tamu.

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Lahan relokasi kebencanaan di Kota Bogor mulai digarap BNPB, Minggu (25/2/2024).   

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR SELATAN - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) saat ini terus mengegeber pembangunan 38 unit rumah tahan gempa atau Rhodas untuk menjadi tempat relokasi warga korban bencana di Kota Bogor.

Lahan relokasi ini berada di bekas lapangan sepak bola warga yang berlokasi di Kampung Ciranjang, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Ada 38 rumah yang dibangun masing-masing terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, serta ruang tamu.

“Saat ini pekerjaan masih progres. Bulan ini baru dilaksanakan. Ditargetkan selesai di bulan Maret dan ditargetkan bisa diisi di bulan April 2024,” kata Kepala BPBD Kota Bogor, Hidayatullah saat dihubungi TribunnewsBogor.com.

Lalu seperti apa kondisi lahan relokasi yang bakal jadi hunian baru korban bencana dan warga yang tinggal di zona hitam rawan bencana ini?

Pengamatan TribunnewsBogor.com, Minggu (25/2/2024), lokasi ini berjarak sekitar 2 kilometer dari jalan raya Pamoyanan.

Meski bisa dilintasi kendaraan roda empat, akses jalan menuju lokasi tersebut cukup menantang melintasi tanjakan dan tikungan.

Tak hanya itu, saranan dan prasara pendidikan seperti sekolah tampaknya masih kurang di kawasan tersebut.

Hanya satu bangunan Sekolah Dasar (SD) dan SMP berada di wilayah lain yang lokasinya sudah beda kelurahan yakni di Kelurahan Rangga Mekar

“Aksesnya itu aja. Kita ada tempatnya di situ. Tapi saya kira namanya perumahan baru terasa jauh. Di situ kan banyak warga. Tidak masalah. Kan kita sudah mempertemukan juga warga yang akan direlokasi, rapat di lokasi itu,” kata Camat Bogor Selatan Irman Khaeruddin saat dihubungi TribunnewsBogor.com.

Untuk sekolah diakui dia memang di kawasan Kampung Ciranjang memang kurang fasilitasnya.

Rumah tahan gempa alias Rhodas yang dibangun di lahan relokasi zona hitam kebencanaan di Kota Bogor, Minggu (25/2/2024).
Rumah tahan gempa alias Rhodas yang dibangun di lahan relokasi zona hitam kebencanaan di Kota Bogor, Minggu (25/2/2024). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

“SMP lumayan jauh memang. Tapi kita tetap upayakan namanya sekolah. Kita juga kurang sekolah di Bogor Selatan itu. Harapan kita daerah itu ada (sekolah) nantinya,” jelasnya.

Disinggung apakah pihak kecamatan sudah menerima data berapa anak yang bersekolah di SD maupun SMP, kata Irman, pihaknya masih belum menerima laporan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor.

“Belum tuh belum ngedata itu. Baru data yang kita relokasi, 38 KK saja,” ungkapnya.

Meski begitu, diharapkan dia pembangunan lahan relokasi ini berjalan lancar.

Saat ini, progres pembangunan baru mencapai 50 persen.

Percepatan dari berbagai pihak mulai dari PLN serta PDAM pun diharapkan bisa segera diakukan.

“Kemarin kita minta percepatan udah ditinjau Pak Wakil. Kita udah minta percepatan baik listrik maupun air. Kemarin memang yang hadir baru PDAM. Tapi Pak Kalak BPBD mau mengkomunikasikan hal itu kepada PLN,” tandasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved