Tampang Senior Penganiaya Santri Tewas di Ponpes Kediri, Smackdown Bintang Gara-gara Tak Mau Sholat

Tampang para penganiaya santri di ponpes Kediri, peragakan adegan Smackdown Bintang.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: widi bogor
Kolase Kompas TV
tampang para senior yang aniaya santri tewas di pondok pesantren Kediri. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Terungkap tampang para senior yang aniaya santri tewas di pondok pesantren Kediri.

Keempat senior ini menjalani rekonstruksi penganiayaan terhadap Bintang Balqis Maulana (14).

Bintang Balqis tewas usai dianiaya 4 seniornya di Pondok Pesantren Al Hanifiyah, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Keempat seniornya itu kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Satu di antaranya bahkan merupakan kakak sepupu Bintang.

Mereka adalah :

AF (16) asal Denpasar Bali

MN (18) asal Sidoarjo

MA (18) asal Nganjuk

AK (17) Surabaya

Pada rekonstruksi yang digelar Kamis (29/2/2024), terungkap bahwa keempat tersangka memiliki peran yang sama dalam menganiaya Bintang Balqis.

Bintang Balqis dianiaya selama tiga hari berturut-turut oleh para tersangka di lingkungan pondok pesantren.

Hingga pada Jumat (24/2/2029), korban menyadari kondisi Bintang sudah pucat.

Kemudian saat dibawa ke puskesmas, Bintang Balqis dinyatakan sudah meninggal dunia.

Tampang keempat senior Bintang itu berperawakan tinggi besar.

Terlihat para tersangka itu menjalani rekonstruksi mengenakan baju tahanan berwarna oranye.

Mereka juga memakai masker untuk menutupi bagian bawah wajahnya.

Santri yang tewas di ponpes Kediri, Bintang Balqis Maulana, sampai teriak minta tolong kakek neneknya saat dianiaya pelaku.
Santri yang tewas di ponpes Kediri, Bintang Balqis Maulana, sampai teriak minta tolong kakek neneknya saat dianiaya pelaku. (Kolase)

Terlihat pula ada dua orang mengenakan sarung dan peci berperan sebagai saksi.

Diduga keduanya merupakan saksi mata yang melihat penganiayaan tersebut.

Saksi itu bahkan sempat mencontohkan adegan yang dilakukan oleh tersangka.

Di mana ia mencontohkan seperti adegan membanting ala smackdown.

Kapolres Kediri Kota, AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, motif tersangka menganiaya korban yakni karena adanya kesalah pahaman.

"Rasa kesal dari senior ke junior, atau hal-hal yang kurang berkenan dari senior ke junior," jelas Bramastyo.

Ia mengatakan, dari rekonstruksi itu ada 55 adegan yang diperagakan.

"Itu sekitar tiga waktu, yakni tanggal 18 Februari, 21 Februari, dan 22 Februari 2024 sampai 23 Februari dini hari," kata Bramastyo.

Keempat tersangka menganiaya korban tanpa menggunakan senjata apapun.

"Untuk penganiayaan sementara menggunakan tangan kosong," jelasnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum keempat pelaku, Rini Puspitasari mengatakan, para pelaku menganiaya Bintang karena kesal korban sulit dinasihati.

"Tapi saat bertanya Bintang jawabannya tidak nyambung. Saat itulah emosi kemudian dipukul. Itu kejadiannya hari Selasa," kata dia.

Kemudian penganiayaan kembali terjadi keesokan harinya dan berlanjut hingga tiga hari berturut-turut.

"Bintang disuruh solat dan mandi. Keluar dari kamar mandi Bintang telanjang," kata dia.

Saat itulah pelaku kemudian kembali menganiaya Bintang Balqis secara brutal.

"Berlanjut lagi di hari Kamis, kemudian Bintang sempat diobati, ada lukanya di pipi terus diobatin," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved