Pembunuhan di Bukit Pelangi

Terkuak Pekerjaan Caleg Otak Pembunuhan Wanita di Bogor, Ternyata Jual Nasi Kuning, Bukan Politisi

Terungkap Pekerjaan Otak Pembunuhan Indri Sebelum Jadi Caleg, Bukan Orang Kaya, Ternyata Pedagang nasi kuning

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
Ist
Terungkap Pekerjaan Otak Pembunuhan Sebelum Jadi Caleg, Bukan Orang Kaya 

Dalam kartu identitasnya, Devara Putri Pranada tertulis berprofesi sebagai karyawan swasta.

Namun Dirreskrimum Polda Jabar Kombes Surawan mengungkap profesi asli otak pembunuhan wanita di Bogor ini.

Menurut Kombes Surawan, Devara bukan berasal dari keluarga orang kaya.

"Bisa dibilang bukan orang berada," kata Kombes Surawan.

Ia mengungkap sehari-harinya caleg otak pembunuhan wanita di Bogor ini membantu ibunya jualan nasi kuning.

"Sehari-hari bekerja membantu menjual nasi kuning orang tuanya," ungkap Kombes Surawan.

Oleh karena itu tak heran bila Devara memang tergiur dengan harta milik Indriana Dewi Eka Saputri.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules A Abasst mengatakan Devara dan Didot Alfiansyah melepas semua barang mewah sebelum membuat jasad korban di wilayah Banjar.

Barang berharga Indriana yang dirampas antara lain :

  1. Anting
  2. Handphone
  3. Jam tangan mereka Rolex
  4. Tas merek Louis Vuitton (LV).

"Hasil penjualan barang tersebut sebesar Rp 68 juta," kata Jules.

Ia merinci dari uang Rp 68 juta itu Devara Putri Pranada kebagian Rp 14 juta dalam bentuk handphone iPhone.

"DP (Devara) dibelikan iPhone seharga Rp 14 juta," kata Kombes Pol Jules A Abasst.

Sementara sang eksekutor, Muhammad Reza baru diberi uang Rp 15 juta dan handphone seharga Rp 8 juta.

Sisanya Rp 31 juta dibawa oleh Didot Alfiansyah.

"Sisanya dibawa DA," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved