Pembunuhan di Bukit Pelangi

Terungkap! Ini Reaksi Korban Indriana saat Dieksekusi Pembunuh Bayaran Suruhan Caleg Devara di Mobil

sebelum dihabisi Indriana terlebih dahulu diajak ngopi di sebuah warung di kawasan Bukit Pelangi, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami
Muhammad Reza Swastika saat Peragakan Mencekik Leher Korban dari Dalam Mobil di Jalan Pelangi Boulevard Bukit Pelangi Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Kamis (7/3/2024). 

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BABAKANMADANG - Polisi mengungkap reaksi korban Indiriani Dewi (24) saat dieksekusi pembunuh bayaran di dalam mobil dikawasan Bukit Pelangi, Kecamatan Bakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Direskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, sebelum dihabisi Indriana terlebih dahulu diajak ngopi di sebuah warung di kawasan Bukit Pelangi, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.

Usai dibawa ngopi, eksekutor Muhammad Reza Swastika dan satu pelaku lainnya Didot Alfiansyah membawa korban ke Jalan Pelangi Boulevard Bukit Pelangi.

Dipilihnya bukit pelangi sebagai lokasi eksekusi membunuh Indriana Dewi, karena menurutnya lokasi tersebut tergolong sepi.

"Mereka mencari tempat yang aman, menghindari cctv, menghindari keramaian sehingga mereka bisa menjalankan aksinya dengan aman," kata Surawan, Kamis (7/3/2024).

Disitu korban yang diduduk di jok depan mobil samping kiri, dicekik lehernya menggunakan ikat pinggang oleh eksekutor, Muhammad Reza Swastika orang suruhan Caleg DPR RI, Devara Putri Prananda yang saat kejadian duduk dikursi belakang korban.

Sementara pelaku lainnya Didot Alfiansyah yang mengemudi mobil turun dengan modus hendak buang air, sekaligus memastikan kalau di sekelilingnya aman tidak ada aktivitas warga sekitar maupun pengendara.

"15 menit (dicekik menggunakan) ikat pinggang itukan udah di mobil itu, punya daripada pemilik rental," ungkapnya.

Usai diikat bagian lehernya menggunakan ikat pinggang, korban Indriana hanya pasrah.

Tubuhnya pun langsung lemas dan tidak sempat melakukan perlawanan.

"Tidak ada perlawanan, begitu ditekan (lehernya) langsung lemas, tidak ada upaya perlawanan. Hasil autopsi juga tidak ada perlawanan," katanya.

Menurutnya korban dieksekusi pada Selasa (20/2/2024) malam, yang kemudian jasad korban dibawa keliling beberapa kabupaten/kota di Jawa Barat dan ditemukan di kota Banjar pada Minggu (25/2/2024).

"Kejadian sekitar pukul 21 lebih, tanggal 20 dieksekusi kemudian dibawa bermalam di Jakarta, selah itu dibawa ke Cirebon bermalam di sana sampai dengan dibawa ke Banjar itu sekitar 3 malam, baru dibuang ke sana sampai dengan tanggal 25 baru ditemukan di sana," paparnya.

Ia juga menjelaskan dibawanya korban ke beberapa wilayah di Jawa Barat sebelum ke kota banjir akibat diduga pelaku mengikuti rute yang diarahkan google Maps.

"Rencana mereka akan ke Pangandaran, mereka mengikuti google Maps diarahkan ke Cirebon," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved