Info Kesehatan

Alami Kram Perut Setelah Makan Selama Puasa, Begini Cara Meredakannya dengan Pengobatan Rumahan

Anda bisa melakukan beberapa cara sebagai pengobatan ala rumahan untuk meredakan kram perut. Mulai dari pakai bantalan hangat hingga minum air jahe.

Editor: Tsaniyah Faidah
thesun.co.uk
Ilustrasi - Kram perut dapat Anda redakan dengan beberapa pengobatan ala rumahan seperti berikut. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kram perut setelah makan mungkin dapat lebih sering Anda alami selama puasa.

Meski biasanya kram perut tidak serius, masalah ini bisa membuat Anda sangat tidak nyaman.

Kram perut membuat otot terasa tegang secara tiba-tiba dan tidak terkendali.

Anda bisa melakukan beberapa cara sebagai pengobatan ala rumahan untuk meredakannya.

Disari dari Lybrate dan Very Well Health, kram perut dapat Anda redakan dengan beberapa pengobatan ala rumahan seperti berikut:

Bantalan hangat

Cara sederhana untuk meredakan kram perut setelah makan untuk berbuka puasa atau sahur yang dapat Anda lakukan adalah dengan menempelkan bantalan hangat ke perut.

Anda juga bisa menggunakan botol yang diisi air hangat kemudian ditempelkan ke bagian perut Anda.

Kehangatan akan mengendurkan otot perut yang tegang dan meredakan rasa nyerinya.

Minum air putih hangat

Minum dapat meredakan kram perut yang mungkin muncul karena dehidrasi.

Dehidrasi ringan sekalipun dapat menghambat proses pencernaan sehingga menyebabkan kram perut, mual, dan sembelit.

Rasa hangat meredakan kram perut yang terutama disebabkan oleh ketegangan otot dan menstruasi.

Baca juga: 6 Manfaat Kurma untuk Kesehatan, Salah Satunya Membantu Menstabilkan Gula Darah

Elektrolit

Elektrolit berguna ketika kram disebabkan oleh dehidrasi.

Minum elektrolit akan membantu memulihkan cairan tubuh.

Namun, elektrolit harus dikonsumsi dalam jumlah sedang, terutama jika Anda menderita gagal ginjal.

Teh kamomil

Teh kamomil adalah ramuan herbal yang dapat mengendurkan otot dan mengurangi kram perut, yang disebabkan oleh tingkat keasaman tinggi dalam lambung, gangguan pencernaan, gas, kembung.

Itu karena kamomil memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meringankan kondisi, seperti maag, gastroenteritis, GERD, dan iritasi usus besar (IBS) yang ditandai dengan peradangan.

Herbal ini juga mengandung senyawa nabati yang dikenal sebagai polifenol yang dianggap dapat menenangkan sistem pencernaan, meredakan gejala seperti gangguan pencernaan, kram menstruasi, dan muntah.

Jahe

Jahe (Zingiber officinale) merupakan akar wangi yang telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati sakit perut, mual, dan muntah.

Ini herbal lainnya yang dapat Anda gunakan untuk mengatasi kram perut yang mungkin muncul setelah makan untuk berbuka puasa atau sahur.

Manfaat jahe ini dapat Anda peroleh dengan cara dikunyah langsung atau direbus bersama air menjadi minuman hangat.

Jahe meredakan kram perut, kembung, dan menstimulasi kerja enzim tubuh.

ILUSTRASI Sakit perut
ILUSTRASI - Cara meredakan kram perut setelah makan usai seharian berpuasa. (travelreadymd.com via Tribunnews.com)

Pepermint

Peppermint mengandung senyawa aktif mentol dan metil salisilat, keduanya memiliki efek antispasmodik yang menenangkan rasa nyeri, mual, dan kram perut.

Minyak pepermin yang diencerkan dalam air kadang-kadang digunakan untuk mengobati sakit perut yang disebabkan oleh IBS, flu perut, dan alergi makanan.

Namun, teh pepermin yang terbuat dari ramuan kering atau segar juga bisa digunakan untuk meredakan kramm perut setelah makan.

Pijat

Memijat perut dapat meredakan tekanan, menggerakkan tinja, mengendurkan otot, dan mengurangi kembung.

Pijat ringan dapat Anda lakukan dengan gerakan memutar dengan menggunakan minyak.

Istirahat

Kram perut akibat olahraga, ketegangan otot dapat diredakan dengan istirahat.

Tidak lama setelah Anda melakukan cara di atas, biasanya kram perut dapat mereda.

Namun jika kram perut Anda tidak juga mereda dan terus-menerus terjadi, Anda perlu segera periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan pengobatan yang tepat.

Sumber: kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved