Hasil Lab Limbah Sabun di Kota Bogor Akan Keluar Pada April 2024, Status Pemilik Masih Saksi

Polresta Bogor Kota terus lakukan pemeriksaan kepada Martin (48) pemilik gudang limbah sabun yang diduga jadi sumber pencemaran di Sungai Ciliwung

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Gudang limbah sabun di kawasan Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor disegel Satpol PP karena diduga menjadi penyebab Sungai Ciliwung tercemar, Minggu (24/3/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Polresta Bogor Kota terus lakukan pemeriksaan kepada Martin (48) pemilik gudang limbah sabun yang diduga sumber pencemaran yang membuat aliran Sungai Ciliwung berbusa pada Sabtu (23/3/2024) lalu.

Meski begitu, status dari Martin masih sebagai saksi.

“Untuk yang bersangkutan tidak ditahan. Setelah pemeriksaan dia kembali lagi (pulang). Saat ini pun (Statusnya) masih saksi,” kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (27/3/2024).

Pihaknya menunggu hasil uji laboratorium yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait gel limbah sabun tersebut.

“Untuk hasil lab, masih menunggu dari DLH. Informasinya kata orang dinasnya 14 hari kerja sejak hari minggu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Persampahan pada DLH Kota Bogor, Deden Adi Suryadi mengatakan, hasil uji coba laboratorium akan keluar pada tanggal 5 April mendatang.

“Untuk hasil pengujian parameter yang lain akan dilakukan analisa terlebih dahulu di laboratorium dan akan selesai pada tanggal 5 April 2024,” kata Deden.

DLH sudah melakukan beberapa ujicoba laboratorium. Salah satunya, perhitungan pH meter Air Ciliwung pasca adanya busa.

Kata Deden, busa itu membuat air Ciliwung belum memenuhi baku mutu seperti biasanya.

“Untuk pengujian pH meter belum memenuhi baku mutu (hasil 4 baku mutu 6-9),” tambahnya.

Satgas Naturalisasi Ciliwung, Suparno Jumar menambahkan, kondisi air Ciliwung saat ini sudah mulai normal kembali.

Busa yang saat itu tebal sudah tidak terlihat lagi di aliran ini.

“Sejak kejadian Sabtu, itu busanya sudah tidak terlihat lagi. Ya bisa dikatakan sudah normal lah,” kata Suparno.

Ia berharap, kejadian serupa tidak terulang kembali di Sungai Ciliwung ini.

“Harapannya sedeharana saja, semoga kejadian kemarin tidak terulang kembali. Dan masyarakat pun bisa semakin sadar,” tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved