Galaknya Sopir Biang Kerok Kecelakaan di Gerbang Tol Halim, Tak Akur dengan Keluarga : Tempramental

Ternyata Sopir Biang Kerok Kecelakaan di Tol Halim Galim, Kakaknya Niat Bantu Malah Disuruh Pergi

Editor: Ardhi Sanjaya
Kompas.com/TikTok
Tak hanya sombong, sopir biang kerok kecelakaan di Tol Halim juga galak, usir kakak yang mau menolong 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kasus kecelekaan beruntun yang melibatkan sembilan mobil di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta Timur, Rabu (27/3/2024) lalu, masih menjadi atensi publik.

Sehari setelah peristiwa itu terjadi, polisi menetapkan satu orang sebagai tersangka.

Dia adalah MI, sopir truk berpengangkut meubel yang melaju dengan kecepatan tinggi.

Karena ulahnya yang ugal-ugalan saat berkendara itu, MI harus berurusan dengan kepolisian.

Namun, meski sudah ditetapkan sebagai tersangka, MI belum ditahan.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman mengatakan polisi telah melakukan pemanggilan terhadap keluarga MI untuk menemani tersangka selama proses penyidikan demi kelancaran pemeriksaan.

Latif menuturkan, hanya kakak MI yang datang pada Kamis (28/3/2024).

"Kami sudah menghubungi keluarganya untuk mendampingi, karena anak perlu pendampingan," kata Latif.

Meski demikian, pelaku menolak kehadiran sang kakak. MI tidak ingin didampingi oleh kakaknya.

"Perilaku anak ini agak temperamental. Didampingi kakaknya tidak mau. Kami hubungi pihak keluarga, hanya kakaknya yang datang. Anak ini tidak diterima," jelas Latif. 

Karena MI menolak kehadiran kakaknya, polisi bakal meminta bantuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk pendampingan.

"Kalau dilihat pemeriksaan, tempramental ini anak. Dari KPAI juga akan kami mintai untuk bagaimana penanganan kasus ini agar segera terselesaikan," ujar Latif.

Meski terlihat tempramental, tes urine dan alkohol yang dilakukan terhadap MI menunjukkan hasil negatif.

Dengan kata lain, MI berkendara dalam keadaan sadar ketika melaju dengan kencang dan menyebabkan kecelakaan beruntun itu.

"Iya (berkendara secara sadar) kalau dilihat dari pemeriksaan, hanya temperamental. Ini kami akan panggil psikolog untuk melakukan pemeriksaan," terang Latif.

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved