Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Fakta Pembunuhan Anggota TNI di Bekasi, Korban Diteriaki Begal, Ucapan Terakhir Bikin Warga Salut

Seorang anggota TNI bernama Praka S di Bekasi meninggal dunia setelah dibunuh oleh Arya Wira Raja yang kini sudah ditangkap Polisi

Editor: Naufal Fauzy
Tribunnews.com/Ilustrasi
Ilustrasi Mayat - Seorang anggota TNI bernama Praka S di Bekasi meninggal dunia setelah dibunuh oleh Arya Wira Raja yang kini sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polisi. Kasus ini dirilis Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra pada Rabu (3/4/2024). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang anggota TNI bernama Praka S di Bekasi meninggal dunia setelah dibunuh oleh Arya Wira Raja yang kini sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polisi.

Korban ini ditemukan warga bersimbah darah bersimbah darah di pinggir Jalan Pangkalan 5, Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi pada Jumat (29/3/2024).

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit namun nahas nyawanya tak tertolong.

Korban ini rupanya dibunuh dengan cara dibacok di bagian kepala oleh pelaku.

"Tersangka melakukan penganiayaan terhadap korban yaitu dengan membacok atau mengayunkan senjata tajam ke arah kepala korban," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra, Rabu (3/4/2024).

Ucapan terakhir

Sebelum meninggal dunia, korban sempat ditemukan warga bersimbah darah dan ditolong warga untuk dibawa ke rumah sakit.

Warga saat itu sempat menyangka bahwa korban Praka S merupakan korban kecelakaan.

Menurut Sumiyati (53) salah seorang warga yang rumahnya persis di samping lokasi ditemukannya Praka S, anggota TNI itu sempat meminta agar tidak banyak warga yang mengantarnya ke rumah sakit.

"Dia naik ambulans saja masih sendiri enggak mau digotong dan bilang 'Jangan ramai-ramai bang, saya malu sama komandan'," cerita Sumiyati di lokasi kejadian, Minggu (31/3/2024).

Sumiyati mengakui, bahwa Praka S sangat kuat meski dalam kondisi terluka.

Menurut dia, darah yang ada di tubuh Praka S berasal dari kepala dan lengan.

Ia pun dibawa ke RSUD Bekasi oleh salah seorang warga dan sekuriti TPST Bantargebang.

"Masih hidup saat dibawa belum meninggal. Meninggalnya saat sedang di rumah sakit ditanganin suster," tegas Sumiyati.

Dibacok 4 kali

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved