Idul Fitri 2024

Tugas Mulia Anggota PMI Kabupaten Bogor saat Arus Mudik, Siaga 24 Jam di Exit Tol Cigombong Bogor

Petugas paramedis ini selalu bersiaga selama 24 jam untuk memberikan pertolongan pertama kepada pengendara dalam kondisi darurat.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Anggota PMI Kabupaten Bogor, Ayi Ali Zabidhi (pria) bersama rekannya saat bersiaga di Pos Pengamanan di Exit Tol Cigombong, Kabupaten Bogor, Senin (8/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIGOMBONG - Keberadaan relawan kesehatan di pos-pos pengamanan mudik lebaran sangat membantu masyarakat khususnya pengendara yang melintas roda empat maupun roda dua. 

Seperti halnya keberadaan petugas paramedis dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor yang betugas di Pos Pengamanan di Jalan Raya Sukabumi tepatnya di simpang Gerbang Tol Cigombong, Kabupaten Bogor.

Petugas paramedis ini selalu bersiaga selama 24 jam untuk memberikan pertolongan pertama kepada pengendara ketika membutuhkan bantuan dalam kondisi darurat.

Setiap harinya, ada lima anggota PMI yang ditugaskan di titik yang menjadi perbatasan antara Kabupaten Bogor dengan Sukabumi tersebut.

Salah satu anggota PMI Kabupaten Bogor yang mendapat tugas untuk bersiaga di titik tersebut adalah Ayi Ali Zabidhi (26), seorang pria asal Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor yang memiliki jiwa sosial tinggi.

Ia sudah menjadi anggota PMI sejak tahun 2014 silam karena tertarik dengan hal-hal yang berbau kemanusiaan.

"Waktu sekolah dulu ikut PMR, karena asyik aja kegiatannya, kemanusiaan, terus turun-turun di bencana, sering ngelihat orang kecelakaan di jalanan ditolongin," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Senin (8/4/2024).

Selama 10 tahun menjadi anggota PMI, Ayi Ali Zabidhi (26) mengaku senang dan menjalani kegiatannya sebagai petugas paramedis dengan senang hati.

Bahkan, kata dia, selama 10 tahun tergabung dalam korps sukarela ini, ia menemukan banyak hal-hal baru dalam kehidupan sosialnya.

"Alhamdulillah senang bisa ngebantu orang yang membutuhkan, pengalamannya juga banyak, jam terbangnya alhamdulillah, kita turun ke bencana, kemana-mana, ke luar Bogor, jadi banyak teman juga," ungkapnya.

Karena menjalani kesehariannya dengan penuh suka cita, tak sedikitpun ia mengeluh atas rasa lelahnya bersiaga menunggu laporan masyarakat yang membutuhkan pertolongannya.

Menurutnya, ketika dapat menolong nyawa manusia menjadi penyemangat baginya untuk terus melakukan menolong sesama.

Baginya, tugas kemanusiaan lebih dari segalanya dibandingkan hanya memikirkan urusan materi semata.

"Kalau capek manusiawi ya karena kita juga standby gini, tapi alhamdulillahnya ketika kita standby engga ada kejadian-kejadian yang emergency (darurat). Kita niatnya bantu pemudik aja, ketika ada pemudik yang ada insiden kecelakaan, kita saling bantu," ucapnya.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved