Idul Fitri 2024

Cerita Pedagang Peci Musiman di Puncak Bogor, Tidur di Tepi Jalan, Baru Pulang di Hari Idul Fitri

Menjelang hari raya Idul Fitri, pedagang peci musiman bermunculan di sejumlah tempat dan salah satunya adalah Ridwan (30)

|
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/WahyuTopami
Lapak Dadakan Ridwan (30) Penjual Peci Musiman di Jalan Raya Puncak Bogor Depan Pafesta, Pasar Cisarua, Selasa (9/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Menjelang hari raya Idul Fitri, pedagang peci musiman bermunculan di sejumlah tempat, dan salah satunya adalah Ridwan (30) yang telah berjualan peci musiman selama 5 tahun.

Setiap Ramadhan, Ridwan dapat ditemui di sekitar Pasar Cisarua, tepi Jalan Raya Puncak Bogor.

Selama 5 tahun tersebut, ia selalu datang seminggu sebelum hari raya Idul Fitri.

Saat berjualan, Ridwan tinggal di belakang warungnya dengan atap terpal dan membawa alas kasur sederhana.

Meskipun tidak berjualan 24 jam, ia biasanya tutup sekitar pukul 23.00 atau 24.00 malam dan tidur di lokasi tersebut.

"Nggak 24 jam, paling jam 23.00, jam 24.00 malam tutup tidur di sini bikin kasur sendiri, karena kan gak ada karyawan ini (jualan peci) punya sendiri," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (9/4/2024).

Meski harus jauh dari keluarga, Ridwan tetap bersemangat untuk mendapatkan penghasilan tambahan selama bulan Ramadhan.

Namun, ia merasa sedih saat waktu berbuka tiba karena biasanya ia akan disediakan makanan oleh keluarganya, sementara kali ini ia harus membeli makanan sendiri seadanya.

"Yang sedih si kalau maghrib ya, soalnya biasanya kalau buka dibuatin makanan terbaik kan. Kalau selama di sini ya beli makanan yang hemat aja," ungkapnya.

Selain itu, Ridwan juga merasa sedih karena penjualannya setiap tahun mengalami penurunan. Dari sebelumnya mencapai Rp 1 juta per hari, kini penjualannya hanya sekitar Rp 900 ribu.

"Dari tahun ke tahun turun terus penjualannya, tahun lalu pernah sehari Rp 1 juta, sekarang mah mentok Rp 900 ribu paling," jelasnya.

Meskipun demikian, ia tetap bertahan dengan menjual berbagai jenis peci dari berbagai daerah seperti Cianjur, Kebumen, Gresik, dan lain-lain.

Ridwan berencana menutup jualannya setelah malam takbiran dan kembali ke Cianjur.

Meski demikian, ia tetap akan menjual peci saat ada acara tertentu di Cianjur.

Sementara untuk penghasilan sehari-harinya, ia mengaku berjualan roti bakar keliling.

"Pokonya abis malem takbir aja, jam 02.00 jam 03.00 dini hari lah. Di jemput, di Cianjur jualan peci kalau musim aja, kalau ada acara. Kalau sehari-hari mah jualan roti bakar keliling," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved