Idul Fitri 2024

Cerita Agen Tiket Bus Tersaingi Program Mudik Gratis Lebaran 2024, Pembelinya Turun Sampai 30 persen

Cerita Agen Tiket Bus Tersaingi Program Mudik Gratis Lebaran 2024, Pembelinya Turun Sampai 30 persen

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Agen bus di Simpang Bambu Kuning atau tepatnya di ujung Jalan Tegar Beriman, Desa Bojong Baru, Kecamatan Bojobggede, Kabupaten Bogor, Jumat (5/4/2024) 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Agen tiket bus kini merasa harap-harap cemas memikirkan jumlah omzet pada mudik Lebaran 2024.

Betapa tidak, kini pemerintah bahkan sampai perusahaan getol menggelar program mudik gratis.

Hal tersebut justru berdampak signifikan pada penjualan tiket bus mudik Lebaran 2024.

Agen tiket bus di Simpang Bambu Kuning Jalan Tegar Beriman, Desa Bojong Baru, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor misalnya.

Seorang agen tiket bus, Tatut bercerita saat arus mudik penghasilannya bisa mencapai puluhan juta rupiah.

Ia mendapat pundi-pundi rupiah dengan skema persentase dari tiap penumpang yang membeli tiket di tempatnya.

"Bagi hasilnya kita satu penumpang Rp 25 sampe 30 ribu, kalau lagi di sana (seberang) bisa sampe Rp 25 juta," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com.

Ia mengatakan, permintaan tiket bus mulai meningkat ketika sudah melewati pekan kedua puasa.

Para calon pemudik mulai melakukan booking tiket sejak jauh-jauh hari agar mendapat jatah kursi untuk pulang.

"Awal-awal puasa sepi, semingguan mau lebaran lumayan, 10 hari (jelang lebaran) lah udah pada dp, kalau engga dp engga kebagian bangku, nanti dua hari mau berangkat dilunasi," terangnya.

Namun, ia pesimis pada arus mudik kali ini bisa mencapai penghasilan yang fantastis seperti era kejayaan bus di tempat tersebut.

Pasalnya, kata dia, saat ini banyak program mudik gratis yang dilakukan oleh sejumlah instansi yang membuat pemudik lebih memilih hal tersebut karena tidak harus mengeluarkan uang untuk membeli tiket.

"Kalau tahun sekarang engga tau nih Rp 10 juta nyampe juga atau engga, karena kan banyak mudik gratis tuh, penumpang aja turun 30 persenan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Tatut mengatakan selama 12 tahun lebih berkecimpung di dunia tersebut, penghasilannya tidak seperti saat arus mudik.

Ketika hari-hari biasa, penghasilannya menurun drastis dikarenakan lonjakan jumlah penumpang hanya terjadi saat arus mudik berlangsung.

"Kalau hari biasa normal paling Rp 2 jutaan," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved