Lapak PKL di Pedestrian Kebon Kembang Dibongkar, Bima Arya Pesimis Jalur Pejalan Kaki Bisa Steril

Di lokasi yang sama, Kasatpol PP Kota Bogor Agustian Syach mengatakan, total pedagang yang berjualan di pedestrian ini berjumlah 124 pedagang.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Pemkot Bogor akhirnya berani bongkar lapak PKL yang berjualan di Pedestrian Pasar Kebon Kembang Kota Bogor, Senin (15/4/2024). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akhirnya berani membongkar lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di pedestrian Pasar Kebon Kembang Kota Bogor.

Pedestrian yang baru dibangun tahun 2023 ini pun kini bisa digunakan dan pejalan kaki bisa leluasa berjalan di pedestrian setelah sebelumnya terhalang lapak-lapak PKL.

“Sudah ada skenario relokasi PKL. Pedagang buah yang selama ini berjualan dijalan dilakukan pendekatan untuk nanti bergeser agak ketengah dan ke dalam,” kata Wali Kota Bogor Bima Arya dijumpai TribunnewsBogor.com di Pasar Kebon Kembang, Senin (15/4/2024).

Bima Arya tak menapik jika dirinya masih pesimis jika jalur pedestrian untuk pejalan kaki ini bakal steril.

Sebab, kata dia, PKL yang bandel pasti akan kembali berjualan di jalur pedestrian.

“Pedestrian ini terus kita bersihkan. Walaupun nanti mungkin balik lagi pedagangnya. Tapi gapapa kita bersihkan lagi bersihkan lagi. Pokonya jangan menyerah dan tertibkan. Saya yakin lama-lama juga akan menyesuaikan,” jelasnya.

Di lokasi yang sama, Kasatpol PP Kota Bogor Agustian Syach mengatakan, total pedagang yang berjualan di pedestrian ini berjumlah 124 pedagang.

“Total itu ada 58 tambah 68, ada dua kelompok. Kalau pedagang buah jumlahnya 58 itu sudah ada relokasi buat mereka, mereka juga menerima. Nah itu relokasinya di selasar di Blok A, B, dan F,” kata Agustian Syach kepada TribunnewsBogor.com.

Sebelumnya, relokasi pedagang ini akan mengorbankan pedestrian Nyi Raja Permas.

Namun, kata Agustian, pedagang ini menolak untuk direlokasi ke lokasi tersebut.

“Itu ada dua opsi, Permas mereka menolak. Tapi, Nyi Raja Permas juga bisa jadi opsi panjangnya,” tambahnya.

Ia pun menegaskan, upaya relokasi akan berhasil jika para PKL menerimanya.

“Kan gini, relokasi akan berhasil kalau pedagangnya menerima. Kalau pedagangnya menolak, ya pasti mereka akan balik lagi,” tandasnya.
Sementara itu, pantauan TribunnewsBogor.com di lokasi, pedestrian ini langsung dibersihkan dan disemprot menggunakan air oleh Dinas Damkar Kota Bogor.

Sebanyak satu tangki disiapkan di lokasi ini untuk membersihkan pedestrian.

Untuk bekas-bekas kayu lapak PKL diangkut menggunakan trus sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) serta Satpol PP.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved