Geger! Pemuda Asal Lampung Tewas Akhiri Hidup di Puncak Bogor, Pesan Terakhir untuk Ibu Bikin Pilu

Seorang pemuda berinisial AF (24) ditemukan tewas diduga akhiri hidup dengan cara gantung diri di atap baja ringan

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Naufal Fauzy
Istimewa
Evakuasi AF usai ditemukan Tewas di Kawasan Puncak Bogor, Selasa (16/4/2024). 

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Seorang pemuda berinisial AF (24) ditemukan tewas diduga akhiri hidup dengan cara gantung diri di atap baja ringan dekat kandang pelatihan anjing Von Phanuel Kennel Desa Tugu Selatan RT 3/9, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.

Kapolsek Cisarua Kompol Eddy Santosa mengatakan, mayat tersebut ditemukan pada Senin (15/4/2024) malam sekitar pukul 21.00 WIB.

"Pekerjaannya sebagai pelajar, mahasiswa berasal dari Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (16/4/2024).

Ia menjelaskan sebelum AF tewas, korban terakhir kali terlihat di dalam kamar sebuah rumah yang terbuat dari kayu bersama rekannya yang diketahui bernama Anto Saputra.

Pada pukul 20.00 WIB, korban masih beristirahat di kasur, kemudian rekannya menawarkan makanan, namun tidak mendapat jawaban dari korban karena korban mengaku sedang sakit sejak pagi.

"Korban keluar dari rumah kayu mengenakan jaket hitam dan pergi ke rumah hijau di dalam pekarangan tempat pelatihan anjing, bertemu dengan dua orang tetapi menolak berbicara dengan mereka," paparnya.

Kompol Eddy Santosa juga menjelaskan bahwa korban sempat mengunggah status di aplikasi WhatsApp pada pukul 14:47, Senin dengan keterangan 'Mak anak mu kepengen turu kepenak' apabila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia berarti 'ibu anakmu mau tidur enak,'

"Ia juga mencoba menggadaikan hpnya kepada temannya melalui WhatsApp tetapi ditolak, dan akhirnya meminjam uang sebesar Rp 500.000 dari rekan kerjanya," ungkapnya.

Saat ini, menurut Kompol Eddy Santosa, pihak keluarga menolak autopsi dan memilih menerima kejadian tersebut sebagai musibah.

"Pihak keluarga menganggap kejadian ini sebagai musibah dan menolak otopsi. Jenazah akan diperiksa secara visual di RSUD Ciawi. Keluarga berharap dapat segera memakamkan korban di Lampung Pringsewu, dan barang-barang korban akan dikembalikan kepada keluarganya," pungkasnya.

Catatan redaksi:

Artikel ini ditayangkan bukan untuk menginspirasi tindak bunuh diri.

Kendati demikian, depresi bukanlah persoalan sepele.

Jika kalian mempunyai tendesi untuk bunuh diri atau butuh teman curhat, kalian dapat menghubungi kontak di bawah ini:

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved