Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Sosok Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Dijodohkan dengan Ridwan Kamil di Pilgub DKI

Rahayu Saraswati disebut-sebut dijodohkan untuk duet dengan Ridwan Kamil dalam Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI Jakarta 2024

|
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Instagram : @rahayusaraswati
Rahayu Saraswati - Rahayu Saraswati disebut-sebut dijodohkan untuk duet dengan Ridwan Kamil dalam Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI 2024. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Rahayu Saraswati disebut-sebut dijodohkan untuk duet dengan Ridwan Kamil dalam Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI 2024.

Rahayu Saraswati disebut-sebut mempunyai kemampuan untuk mendampingi Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta.

Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus menjelaskan, politikus perempuan dari Partai Gerindra, Rahayu Saraswati ini cocok mendampingi Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta.

Baik secara politik maupun kualitas pribadi, Rahayu Saraswati, kata dia, dinilai bakal mampu membantu menyatukan seluruh potensi untuk kemenangan Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Lalu siapa sebenarnya Rahayu Saraswati ini ?, berikut deretan fakta terkait Rahayu Saraswati yang ternyata bukan orang sembarang.

Aktris

Rahayu Saraswati diketahui merupakan kader Gerindra yang juga merupakan keponakan dari Prabowo Subianto.

Sebelum terjun ke dunia politik dan menjadi kader Gerindra, Saras ini sempat menekuni dunia hiburan.

Wanita kelahiran 1986 ini selain dikenal seorang aktivis dan politikus, juga dikenal sekaligus aktris dan presenter Indonesia.

Wanita ini dikenal pernah membintangi beberapa film layar lebar sejak tahun 2009.

Antara lain seperti film Merah Putih, Darah Garuda, Hati Merdeka, Dream Obama dan lain-lain.

Selain layar lebar, Rahayu Saraswati juga pernah mengisi beberapa serial televisi.

Prestasinya pun tak bisa dibilang sedikit, selama masa karirnya di dunia hiburan tanah air, dia sudah mendapat banyak penghargaan atas karyanya.

Orang terpandang

Rahayu Saraswati rupanya memiliki nama lengkap Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo.

Merupakan putri dari pasangan Hashim Djojohadikusumo dan Anie H. Djojohadikusumo.

Nama belakang Djojohadikusumo adalah nama keluarga yang berasal dari kakek buyutnya Raden Mas Margono Djojohadikoesoemo, Pendiri Bank Negara Indonesia (BNI).

Serta orang tua dari Begawan Ekonomi Indonesia, Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, kakek Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

Ia juga memiliki pertalian darah dengan pahlawan dari Desa Lengkong, Tangerang Selatan bernama Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikoesoemo dan Taruna Soejono Djojohadikoesoemo.

Anggota DPR RI

Rahayu Saraswati rupanya bukan artis yang terjun ke dunia politik kemarin sore.

Saraswati tercatat sudah menjadi anggota DPR RI dari Partai Gerindra dari tahun 2014 hingga 2019.

Selama menjadi anggota DPR, dia memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak-anak serta melawan perdagangan manusia.

Namun pada Pemilu 2019 dia gagal terpilih kembali di DPR RI.

Namun kemudian dia dipilih oleh pamannya, Prabowo Subianto, untuk mendampingi sebagai wakil ketua umum Partai Gerindra periode 2020-2025.

Dijodohkan dengan Ridwan Kamil

Dikutip dari Tribunnews, Bendahara Umum DPP Projo, Panel Barus menjelaskan keberhasilan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat (Jabar) memunculkan harapan baru bagi warga Jakarta.

Sebab, warga Jakarta membutuhkan sosok pemimpin moderat, modern, tegas, serta mengakar.

Terlebih, Partai Golkar telah memberi sinyal akan memajukan Ridwan Kamil pada Pilkada serentak 2024, mendatang.

Secara pribadi, Panel Barus juga melihat politikus perempuan Partai Gerindra, Rahayu Saraswati, cocok mendampingi Ridwan Kamil dalam Pilkada Jakarta.

Baik secara politik maupun kualitas pribadi, keponakan Ketua Umum Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu bakal mampu membantu menyatukan seluruh potensi untuk kemenangan Koalisi Indonesia Maju.

"Selain Saras, ada nama Riza Patria yang juga pernah menjabat sebagai wakil Gubernur Jakarta," kata Panel Barus kepada Tribunnews, Selasa (16/4/2024).

Panel Barus mengungkapkan bahwa besar kemungkinan PDI Perjuangan (PDIP), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta Partai NasDem bakal mengajukan calon gubernur antitesa terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Terlebih, jika ketiga partai itu mengajukan calon yang menghadirkan politik antitesa bagi pemerintah pusat, tentu berpotensi menimbulkan dinamika dan celah ‘perlawanan’ terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.

“Apakah PKS, PDIP, dan Partai Nasdem akan menciptakan politik antitesa bagi Pemerintah pusat dalam Pilkada Jakarta? Kita lihat saja nanti," jelas Panel.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved