Tampang Suami yang Bunuh dan Cor Mayat Istri, Pelaku Sebar Fitnah Sejak 2018, Anak Korban Tak Tahan

Terkuak tampang suami di Makassar yang tega membunuh dan mengecor mayat istrinya selama 6 tahun. Pelaku sempat sebar fitnah soal korban di tahun 2018

Penulis: khairunnisa | Editor: widi bogor
kolase Tribun Makassar dan Facebook
Tampang suami di Makassar yang tega membunuh dan mengecor mayat istrinya selama 6 tahun. Pelaku sempat sebar fitnah soal korban di tahun 2018. Hingga akhirnya anak korban pun membongkar tabiat pelaku ke polisi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pria bernama Henky Talik tampak santai usai aksinya membunuh dan mengecor mayat istrinya ketahuan.

Bahkan kala ditanya soal kronologi pembunuhan yang ia lakukan, Henky mengaku sudah lupa.

Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan Henky Talik, pria 42 tahun menggegerkan warga Kelurahan Bonotoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Pasalnya Henky telah membunuh sang istri, Jumiati (35) sejak 2017 silam.

Namun sebelum pembunuhan tersebut terkuak, Henky sempat menyebar fitnah soal istrinya sejak enam tahun lalu atau tahun 2018.

Aksi keji Henky baru ketahuan di tanggal 13 April 2024.

Hal itu lantaran anak kandung Henky dan Jumati, F (16) mengadu ke polisi.

Ya, F rupanya sudah tak tahan lagi menyembunyikan rahasia sang ayah, Henky selama bertahun-tahun.

Terlebih selama enam tahun ke belakang, F kerap mendapatkan perlakuan kasar dari ayahnya.

Selepas lebaran Idul Fitri 2024, F melaporkan ayah kandungnya, Henky ke Polrestabes Makassar atas kasus penganiayaan.

Belakangan, polisi justru tersentak tatkala mendapati fakta bahwa Henky telah mengecor mayat istrinya di rumah.

Fakta tersebut diungkap Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib.

"Anak korban melaporkan juga adanya tindakan kekerasan yang dilakukan bapaknya kepada ibunya tahun 2017. Kita lakukan tindakan, kita tangkap HT. Setelah kita lakukan pemeriksaan awal, HT mengaku telah menganiaya anak dan istri. Kita lakukan olah TKP, ternyata di belakang rumahnya ada barang bukti berupa tulang dan tengkorak manusia, pakaian dan kantong plastik untuk membungkus korban," ungkap Kombes Pol Mokhamad Ngajib dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan TV One News, Selasa (16/4/2024).

Usut punya usut, aksi pembunuhan yang dilakukan Henky terjadi di bulan Agustus 2017. Artinya sudah enam tahun lebih Henky menutupi tabiat kejinya itu.

Tangis Gadis Remaja Temukan Jasad Ibunya 6 tahun Dicor Ayah di Rumah
Tangis Gadis Remaja Temukan Jasad Ibunya 6 tahun Dicor Ayah di Rumah (Istimewa)

Terkait motif, polisi mengurai pengakuan mengejutkan pelaku.

"Pelaku mengaku istrinya telah melakukan hubungan dengan pria lain sehingga motifnya cemburu antara pelaku ke istrinya. Telah dilakukan penganiayaan sebanyak tiga kali. Hari ketiga korban meninggal dunia," ujar Kombes Pol Mokhamad Ngajib.

Setelah aksi pembunuhan tersebut ia lakukan, Henky pun memboyong dua anaknya untuk pindah ke rumah orang tuanya.

Sementara rumah tersebut dikontrakan.

Lima tahun kemudian, polisi pun menggeledah rumah tersebut dan menemukan tulang belulang Jumiati di dapan coran tembok.

Pengakuan Pelaku

Aksi suami bunuh istri ketahuan, Henky tak berkutik kala diamankan pihak kepolisian.

Kepada aparat, Henky santai mengakui perbuatannya.

Pun dengan tabiat Henky yang sempat menyebar fitnah istrinya kabur selama bertahun-tahun dengan pria lain.

Padahal Jumiati telah meninggal dibunuh dan dicor Henky.

Atas aksinya itu, Henky mengaku sengaja melakukannya karena cemburu.

Tampang suami di Makassar yang tega membunuh dan mengecor mayat istrinya selama 6 tahun. Pelaku bernama Henky Talik itu sempat sebar fitnah soal korban di tahun 2018.
Tampang suami di Makassar yang tega membunuh dan mengecor mayat istrinya selama 6 tahun. Pelaku bernama Henky Talik itu sempat sebar fitnah soal korban di tahun 2018. (kolase Facebook)

"(Tega bunuh istri) gara-gara saya curiga (korban) ketemu mantan pacarnya, saya tanya dia (korban) tidak mengaku," pungkas Henky.

Kala ditanyai soal kronologi pembunuhan, Henky mengaku sudah lupa.

Mendengar jawaban Henky, penyidik pun tampak gusar karena pelaku terlihat santai bak tak bersalah.

"Saya kubur pakai tangan, saya pukul dada dan perut (korban)," pungkas imbuh Henky.

"Berapa kali?" tanya penyidik.

"Saya lupa. Tahun 2018. Jenazahnya saya timbun pakai pasir, saya kasih semen di dalamnya, saya cor," ujar Henky.

Pembunuhan yang dilakukan Henky sejatinya bisa terkuak karena pengakuan anak kandungnya, F ke penyidik.

Sembari menangis, F menceritakan momen saat ia melihat sendiri sang ibu dibunuh ayahnya.

Kala itu F masih duduk di bangku sekolah dasar.

"Waktu itu saya masih kelas IV SD. Sepulang sekolah saya melihat mama saya terbaring di lantai. Saya hampir tidak mengenalinya karena wajahnya sudah bengkak," kata F kepada penyidik dikutip dari akun @jatanras_mksr.

2 hari setelah peristiwa tersebut, F tersentak kala melihat ayahnya membeli pasir dan semen.

Saat itu Henky menyuruh anaknya untuk tutup mulut.

"Bapak saya kemudian mengajari saya dan adik saya yang waktu itu masih berumur 5 tahun bahwa jika ada yang bertanya 'mama kamu ke mana' sampaikan bahwa mamamu pergi entah ke mana," pungkas F.

Tak tahan dengan sikap sang ayah, F akhirnya membongkar rahasia tersebut ke penyidik kepolisian.

Kini tulang belulang Jumiati telah dikuburkan dengan layak, sementara pelaku telah jadi tersangka dan mendekam di penjara.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved