Rumah Tua di Cigombong Bogor Ini Dibangun Abad 18, Menyimpan Harta Karun Ratusan Juta Rupiah

Di sebuah pemukiman yang tenang, tepatnya di RT 2/4 Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, berdiri sebuah rumah kuno yang memukau.

Penulis: Wahyu Topami | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Penampakan Rumah Abad ke-18 yang berdiri di Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (18/4/2024). 

Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIGOMBONG - Di sebuah pemukiman yang tenang, tepatnya di RT 2/4 Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, beridir sebuah rumah kuno yang memukau.

Dindingnya dibangun dengan batu yang kokoh, menghadirkan pesona zaman dulu melalui puluhan jendela antik yang masih menawan.

Atapnya menjulang tinggi hingga 7 meter dari lantai rumah, memberi kesan megah dan klasik pada bangunan tersebut.

Terletak di Jalan Cisalada, rumah ini telah menjadi ikon bagi masyarakat setempat dengan luas lahan mencapai 5700 meter persegi.

Pemiliknya, Ahmad Jajuli yang akrab disapa Jalak (45), mengklaim bahwa rumah ini sudah berdiri sejak abad ke-18.

Ia bahkan menemukan sehelai samurai lengkap dengan suratnya yang tercatat tahun 1771.

"Saya tidak tahu pemiliknya siapa, tapi sekarang rumah ini sudah dibeli sama bos saya diserahkan ke saya. Tepat dibangunnya tahun berapa saya juga kurang tahu, tapi kalau lihat dari surat samurai yang saya temukan itu tahun 1771," ujarnya pada TribunnewsBogor.com, Kamis (18/4/2024).

Meskipun telah berabad-abad berdiri, rumah ini masih mempertahankan keaslian arsitekturnya.

Dinding, jendela, bahkan atapnya masih utuh tanpa perubahan yang signifikan.

Penampakan rumah dari abad ke-18 yang berdiri di Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (18/4/2024).
Penampakan rumah dari abad ke-18 yang berdiri di Desa Cisalada, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (18/4/2024). (TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami)

Beberapa bagian dibuat dari kayu trembesi dan jati yang tahan terhadap serangan rayap atau kutu kayu.

"Selama saya di sini 7 tahun, belum pernah ada yang diubah si. Sejak saya kecil juga masih begini saya tahu persis," ungkapnya.

Tidak hanya sebagai bangunan fisik, rumah ini juga menyimpan aroma sejarah yang kental.

Benda-benda peninggalan masa lalu, seperti tembaga, samurai, dan batu akik giok, tersebar di dalamnya.

Jalak yakin bahwa rumah ini memiliki kekuatan spiritual yang tinggi, dijaga oleh penunggu-penunggu tak kasat mata.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved