Viral Tampang Memelas Maling Tak Bisa Kabur Usai Dikurung Dalam Minimarket, Heboh Jadi Tontonan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pria terduga pelaku pencurian yang memasang wajah membuat orang lain iba viral di media sosial.

Hal itu terjadi ketika pelaku ini kepergok diduga hendak mencuri di sebuah minimarket.

Kemudian penjaga minimarket mengkunci pintu minimarket dari luar.

Sehingga si terduga maling tersebut di dalam minimarket tidak melarikan diri alias terkurung.

Pada saat itu lah, pelaku berdiri di dekat pintu minimarket yang sudah terkunci melihat ke arah luar sambil memasang wajah memelas.

Hal itu pun kemudian menjadi tontonan banyak warga dari luar.

Di video viral itu terlihat warga begitu banyak berdatangan di depan area parkir minimarket demi menyaksikan sosok terduga maling yang terkurung ini.

Mereka ramai-ramai menonton wajah memelas si terduga pelaku.

Dalam narasi yang beredar di media sosial, peristiwa itu terjadi di wilayah Pasuruan, Jawa Timur.

Disebutkan pula bahwa si terduga pelaku diduga kepergok saat hendak mencuri susu anak.

"Kepergok curi Susu bayi di minimarket, seorang pria dikunci dari luar sambil ditonton warga. Dilansir dari Tribun, seorang pria di Pasuruan, Jawa Timur dikunci dari luar mini market karena kepergok mencuri susu," tulis narasi yang beredar, Rabu (17/4/2024).

Dikutip dari Tribun Jateng, berikut beberapa komentar netizen terkait video viral ini.

@rezatal*** “Sebenarnya kalau dia belum bawa susunya keluar dari minimarket, belum bisa dituduh mencuri. Btw memang lebih baik begini, tunggu sampai polisi datang. Kalo dibawa keluar, khawatir dihakimi massa.”

@Striant_*** “1. Ternyata "banyak anak, banyak rejeki" itu tidak relevan. 2. Akibat kondisi kemiskinan yang timbul sebagai akibat struktur sosial yang rumit yang menyebabkan masyarakat termarjinalisasi dan sulit memperoleh akses terhadap berbagai peluang”

@vanilaal**** “udah paling bener pemerintah bikin peraturan mengenai punya anak dah kayaknya, membatasi punya anak cukup 1 aja, kalo mau lebih harus punya tabungan yang cukup, karena kemiskinan di indonesia makin gak kek kontrol”