Sosok Dewi Kencana, Patungnya yang Dibangun di Puncak Bogor Tuai Polemik, Warga Minta Dibongkar
Patung Ratu Kencana berukuran raksasa yang dibangun di kawasan Puncak Bogor menuai polemik
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Aji Ratnapangkaja adalah salah satu pimpinan militer yang turut berperan dalam Perang Paregreg (1404-1406) melawan Bhre Wirabhumi dari Blambangan.
Setelah Bhre Wirabhumi kalah dalam Perang Paregreg dan terbunuh pada 1406, Wikramawardhana memimpin Majapahit hingga 1429.
Sepeninggal Wikramawardhana, terjadi kebingungan siapa yang berhak memimpin Kerajaan Majapahit.
Dalam Kitab Pararaton, disebutkan bahwa Wikramawardhana sempat menunjuk anaknya dari Kusumawardhani, yakni Rajakusuma atau Hyang Wekasing Putra, sebagai penerusnya.
Namun, Hyang Wekasing Putra mati muda. Begitu pula dengan putra Wikramawardhana dari selirnya, Bhre Tumapel, yang juga meninggal.
Keturunan Wikramawardhana hanya tersisa Dyah Suhita dan Bhre Kertawijaya, yang sama-sama dari selir.
Akhirnya, Dyah Suhita ditunjuk sebagai pemimpin Majapahit karena lebih tua dari Bhre Kertawijaya.
Dyah Suhita dilantik menjadi Ratu Majapahit pada 1429. Ada pendapat yang menyatakan bahwa Dyah Suhita merupakan orang yang sama dengan Ratu Kencana Wungu.
Diberitakan sebelumnya, warga Puncak Bogor dihebohkan dengan berdirinya sebuah patung raksasa di objek wisata Pakis Hills, yang terletak di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Patung raksasa tersebut diduga sebagai Patung Dewi Kencana atau Ratu Kencono Wungu, yang merupakan seorang pemimpin perempuan Kerajaan Majapahit dengan nama asli Dyah Suhita.
Kehadiran patung raksasa ini mendapat protes dari sebagian warga Puncak Bogor, khususnya warga Desa Tugu Selatan.
"Kami, bersama ulama Puncak Bogor dan warga Tugu Selatan menolak patung ini. Kami sudah mengirim surat resmi kepada pemilik Pakis Hills untuk segera membongkar patung tersebut," kata Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Windiana, pada TribunnewsBogor.com, Jumat (19/4/2024).
Eko menjelaskan bahwa keberadaan patung raksasa ini dapat berdampak negatif terhadap masyarakat, terutama di Desa Tugu Selatan.
Karena warga Puncak Bogor masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.
"Surat yang kami kirim merupakan upaya kami untuk mencegah konflik. Kami ingin memastikan bahwa tindakan tersebut tidak menimbulkan ketegangan di antara warga dan ulama," jelasnya.
Patung Dewi Kencana
Puncak Bogor
Desa Tugu Selatan
Kecamatan Cisarua
Kabupaten Bogor
polemik
Kepala Desa Tugu Selatan
Eko Windiana
Alexander
Sosok Pilot Pesawat Latih Tewas dalam Kecelakaan di Bogor, Unggahan Terakhir Fajar Adriyanto Disorot |
![]() |
---|
Kesaksian Petugas TPU Benteng Ciampea Bogor Saat Pesawat Jatuh, Korban Selamat Alami Luka di Mata |
![]() |
---|
Detik-detik Pesawat Latih Jatuh di Bogor, Sempat Naik Turun Sebelum Terjun ke Area Pemakaman |
![]() |
---|
Penampakan Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di TPU Benteng Ciampea Bogor, Sayap Mulai Dipotong |
![]() |
---|
Pesawat Latih Jatuh di TPU Benteng Ciampea Bogor, Warga Sempat Dengar Gemuruh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.