Kontroversi Patung Dewi Kencana, Tokoh Masyarakat dan Ulama Datangi Pakis Hills Puncak Bogor
Beberapa tokoh masyarakat dan ulama dari MUI Desa Tugu Selatan, serta Komunitas Muslim Jalur Puncak (KMJP), melakukan kunjungan ke Pakis Hills di Punc
Penulis: Wahyu Topami | Editor: Yudistira Wanne
Laporan wartawan TribunnewsBogor.com Wahyu Topami
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Beberapa tokoh masyarakat dan ulama dari MUI Desa Tugu Selatan, serta Komunitas Muslim Jalur Puncak (KMJP), melakukan kunjungan ke Pakis Hills di Puncak Bogor untuk menindaklanjuti masalah berdirinya Patung Dewi Kencana yang sebelumnya menimbulkan kontroversi.
"Kami dan ketua MUI Tugu Selatan dan KMJP Cisarua, sudah mengecek ke lokasi Pakis Hills terkait masalah berdirinya patung kami juga sudah berbicara dengan para kiai dan berpendapat bahwasanya patung itu harus dibongkar itu dilakukan sebelum mengecek ke lokasi," kata Tokoh Masyarakat Desa Tugu Selatan, Haji Arifin di Pakis Hills, Sabtu (27/4/2024).
Menurutnya, kontroversi tersebut muncul karena beberapa tokoh agama belum melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait pembangunan Patung Dewi Kencana di Pakis Hills.
"Tapi setelah mengecek ke lokasi, saya tanya pihak ke pihak pengelola patung itu hanya dibuat untuk selfie, menarik wisatawan tidak ada kaitan dengan keagamaan, persembahan," jelasnya
Tentang keputusan apakah patung Dewi Kencana tersebut akan dibongkar atau tidak, Arifin menyatakan bahwa keputusan tersebut diserahkan kepada pihak Kecamatan Cisarua. Namun, dia sebagai tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan mengaku tidak terganggu dengan keberadaan Patung Dewi Kencana.
"Mengenai dibongkar atau tidak diserahkan ke pihak kecamatan, nanti nunggu hasil musyawarahnya baik dari MUI maupun Kecamatan. Menganggu si nggak, ada kecemburuan sosial aja dari masyarakat awam yang awalnya berpikir kalau patung itu buat disembah," tambahnya.
Sementara itu, Humas Pakis Hills, Jatnika, menyatakan bahwa warga Puncak Bogor, khususnya Desa Tugu Selatan, merasa kondusif setelah mendatangi Patung Dewi Kencana.
"Tadi Tabayyun ada beberapa tokoh dari Tugu Selatan termasuk MUI, KMJP dan Satpol PP juga untuk menjelaskan berdirinya Patung Dewi Kencana. Alhamdulillah kalau mereka mengerti apa yang bergejolak di Netizen kalau di masyarakat si kondusif, karena patung ini murni tidak ada kaitan apapun hanya untuk spot foto saja," pungkasnya.
Mirip dengan Puncak Tahun 60-an, Pemkab Bogor Dorong Pengembangan Pariwisata di Desa Malasari |
![]() |
---|
Bea Cukai Bogor Bekuk Pemilik Rokok Ilegal Senilai Rp 3,7 Miliar, Gudangnya di Cisarua Terbongkar |
![]() |
---|
Hujan Deras Melanda Puncak Bogor, Bendung Katulampa Siaga 3 |
![]() |
---|
Pertama Kalinya Salat Jumat Keliling, Dedie Rachim Temui Ketua MUI Kota Bogor |
![]() |
---|
Cuaca Bogor Sabtu 2 Agustus 2025: BMKG Prediksi Seluruh Bogor Cerah Kecuali Beberapa Kecamatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.