Ngeri Emak-emak Maksa Minta Sedekah Tebar Ancaman, Tak Terima Diusir Warga Bogor : Saya Akan Balas

Ancaman Ngeri Emak-emak Maksa Minta Sedekah Usai Ditaklukan Warga Bogor : Mudah-mudahan Ada Viral dari Allah

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: widi bogor
Ist
Ngeri Ancaman Emak-emak Maksa Minta Sedekah Usai Ditaklukan Warga Bogor 

"Mudah-mudahan ada viral dari Allah nanti orang-orang yang mengusir saya. Akan mendapat balasan yang setimpal," katanya.

Dia bahkan mengancam akan membalas warga tersebut.

"Saya akan balas orang-orang yang nyakitin saya," katanya.

Kepala Dinas Sosial Kota Bogor, Dani Rahadian mengatakan kini telah membawa R ke Rumah Sakit Jiwa Marzoeki Mahdi untuk menjalani pemeriksaan.

Bilamana kondisi mental emak-emak maksa minta sedekah ini baik-baik saja, Dinsos akan membawa R untuk tinggal di rumah singgah.

"Bila RSMM tidak menganggap ODGJ dan tidak ada isyarat rawat inap, maka rawat jalan dan tinggal di rumah singgah," katanya.

Selama tinggal di rumah singgah, Dinsos Kota Bogor berusaha mencari keberadaan keluarga emak-emak maksa minta sedekah.

"Bila tidak ada keluarga dikirim ke panti," kata Dani Rahadian.

Kasi Operasional Satpol PP Kota Bogor Surya Dharma menuturkan, emak-emak maksa minta sedekah telah diamankan dan dibawa ke Kantor Dinas Sosial Kota Bogor untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Tindak pengamanan dilakukan setelah pihaknya mengetahui keberadaan ibu tersebut sudah memasuki Kota Bogor dari video yang beredar di media sosial.

"Jadi, setelah kita lihat beberapa videonya di beberapa platfrom media sosial, akhirnya Pak Kasat (Kasatpol PP Kota Bogor) memerintahkan tim Satpol PP beserta Dinsos melakukan patroli bersama di ruas jalan buat mengecek keberadaan ibu tersebut. Akhirnya ketemu di daerah Lawang Gintung, ibunya kita amankan dulu," katanya.

Berdasar pengakuannya, R mengaku meminta sedekah di jalan karena memiliki masalah keluarga.

"Kita ajak ngobrol, dari keterangan sudah 14 tahun hidup di jalanan seperti ini. Kenapa dia hidup di jalan itu pengakuan dari ibunya, dia punya masalah internal keluarga yang sangat berat, yang sulit untuk menceritakannya. Jadi, identitas ibu ini di Bandung, kalau aslinya orang Palembang," katanya.

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved