5 Besar LS Vinus Soal Cawalkot Bogor 2024, Dedie Rachim Unggul, Ini Rinciannya

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Lembaga Survei Visi Nusantara Maju (LS Vinus) melaksanakan survei elektabilitas calon Wali Kota Bogor 2024.

Survei ini dilaksanakan mulai tanggal 20-27 April 2024 lalu.

Dari hasil Survei, lima besar tertinggi diisi oleh nama-nama yang saat ini sering muncul ke permukaan.

Nama itu yakni Dedie Rachim, Rusli Prihatevy, Sendi Fardianysah, Raendi Rayendra atau Dokter Rayendra, serta Atang Trisnanto.

Dari lima nama itu, Dedie Rachim menempati posisi pertama.

Dedie Rachim dalam survei LS Vinus memiliki elektabilitas 18,63 persen. Ia unggul empat persen dari Rusli Prihatevy yang memperoleh 14,13 persen.

Posisi ketiga diisi oleh Sekretaris Pribadi Iriana yakni Sendi Fardianysah yang memperoleh 12,25 persen.

Lalu, Raendi Rayendra denan, 5,8 persen dan Atang Trisnanto dengan 4,13 persen.

“5 sosok tersebut mempunya keunggulannya masing-masing, tentu saja ada hal yang menjadikan kelemahannya,” kata Founder LS Vinus, Yusfitriadi saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Jumat (3/5/2024)

Lalu, apa saja keunggulan dan kelemahan dari lima besar nama-nama Calon Wali Kota ini?

1. Dedie Rachim

Dedie Rachim merupakan incumbent sehingga sangat wajar ketika mempunyai elektabilitas yang tinggi di tengah-tengah masyarakat. 

Dedie Rachim juga saat ini masih diundang hadir dalam beragam acara yang diselenggarakan.

Dukungan bagi dia pun terus mengalir. Beragam relawan sudah mulai dibentuk untuk mendukung Dedie Rachim di ajang Pilwalkot Bogor 2024.

Meski memiliki keunggulan, Dedie Rachim memiliki kelemahan yakni diantaranya sampai saat ini belum ada partai politik yang secara pasti mengusung.

Walaupun, ia sudah memiliki rekomendasi tunggal dari DPP PAN.

“Dedie Rachim juga belum bisa keluar dari bayang-bayang Bima Arya, yang saat ini posisioning politiknya semakin melemah,” jelas Yusfitriadi.

2. Rusli Prihatevy

Adapun Rusli mempunya keunggulan yang tidak dimiliki yang lain yaitu kepastian dalam mengikuti Pilkada Kota Bogor.

Hal itu dibuktikan dengan surat dari DPP dan DPD Golkar Jawa Barat yang menugaskan secara tegas Rusli untuk menjadi Calon Walikota. 

“Sehingga masyarakat diberi kepastian sosok yang sudah pasti menjadi calon walikota bogor,” ujarnya.

Namun, kelemahannya masih setengah hati untuk maju di Pilkada, karena posisinya yang terpilih menjadi anggota legislatif Kota Bogor.

“Sehingga belum bisa bergerak lebih luas, seperti memasang alat citra diri, sosialisasi dan berbagai pendekatan terhadap masyarakat,” ungkap Yusfitriadi.

3. Sendi Fardianysah

Adapun keunggulan Sendi adalah, kencangnya sosialisasi sampai ke masyarakat Kota Bogor.

Lalu, ditambah juga dengan  stigma supporting presiden RI melalui ibu Negara. 

“Hal itu rasional karena posisinya saat ini sebagai sekretaris Pribadi Ibu Iriana,” ungkap Yusfitriadi.

Selain itu, sosoknya yang masih muda, sehingga berpotensi mendapatkan dukungan dari kalangan muda Kota Bogor.

“Kelemahanya sampai saat ini belum mendapatkan partai politik yang mengusung, namun melalui tingkat elektabilitas yang tinggi, relasi dengan lingkaran kekuasaan serta potensi mendapatkan dukungan dari basis kaum muda, seharusnya partai politik yang tidak mempunyai sosok kuat bisa segera memastikan dukungannya kepada Sendi tersebut,” ujar Yusfitriadi.

4. Dokter Rayendra

Dokter Rayendra pun memiliki keunggulan dan mendapatkan elektabilitas yang tingginkatena sudah lama bergerak di masyarakat Kota Bogor.

Dokter Rayendra pun memperkenalkan diri dengan memasang banyak poster di suduh Kota Bogor dan sudah melakukan komunikasi ke beberapa partai politik.

“Selain itu, sering sekali kegiatannya diliput oleh beberapa media. Namun, seperti halnya yang lain ada beberapa kelemahanya, diantaranya belum ada satupun partai politik yang memastikan dukungannya,” ujarnya.

5. Atang Trisnanto

Atang mempunyai keunggulan karena berada di partai pemenang Pemilu yakni Partai Keadlian Sejahtera (PKS) Kota Bogor yang sudah pasti memiliki basis pendukung yang besar saat ini.

“Kelemahannya, yakni PKS masih menggodog beberapa nama yang akan di dorong di Pilwalkot

Bogor. Sehingga, Atang belum bisa bergerak lebih leluasa dalam mengambil simpati masyarakat,” tambah Yusfitriadi.