'Senyum Tipis' Curhat Terakhir Mamah Muda Asal Bogor Sebelum Dibunuh di Bali, Firasat Suami Terbukti
Sebelum tewas dibunuh, sang mamah muda sempat mengunggah status terakhirnya sebelum tewas dibunuh.
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
"Saya jam 2 subuh nelpon itu. Cuman gak diangkat. Tapi berdering kan. Itu gak lama langsung mati hp nya. Mungkin itu udah kejadian kali ya," ungkapnya.
Firasat buruk Sukardi pun jadi kenyataan ketika ia mendapat kabar istrinya meninggal dunia.
"Udah punya feeling (firasat) ga bener saya," kata Sukardi kepada TribunnewsBogor.com dikediamannya, Sabtu (4/5/2024).
Cekcok Tarif
Pelaku Amrin AL Rasyid Pane (20) saat ini sudah diamankan oleh polisi untuk dilakukan pemeriksaan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, insiden pembunuhan ini akibat terjadi cekcok tarif antara korban dan pelaku.D
Dilansir dari Tribun Bali, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, pria asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara itu tega melakukan pembunuhan lantaran kesal korban PSK meminta bayaran lebih.
“Pelaku kesal dan emosi karena korban yang berprofesi sebagai PSK meminta bayaran lebih kepada pelaku,” dikutip tribun-medan.com dari Tribun Bali, Jumat 3 Mei 2024.
Korban yang diketahui bernama Rianti Agnesia (23) asal Bogor, Jawa Barat itu meregang nyawa dengan cara digorok oleh pelaku.
Bahkan, pelaku sempat menikam korban berulang kali hingga akhirnya meninggal dunia.
“Pelaku menggunakan pisau dapur untuk menggorok leher korban dan menikam tubuh korban berulang kali,” beber AKP Sukadi.
Kejadian bermula ketika pelaku memesan PSK melalui sebuah aplikasi.
Di awal, mereka bersepakat bahwa ongkos sewa PSK sebesar Rp. 500.000.

Beberapa menit berselang, korban tiba di TKP yang sekaligus rumah kos pelaku dan langsung masuk ke kamar kos untuk selanjutnya berhubungan badan.
Usai berhubungan badan, pelaku membayar ongkos sewa PSK sebesar Rp.500.000 sebagaimana kesepakatan awal.
Namun, korban justru tak terima dan meminta bayaran lebih hingga mencapai total Rp.1.000.000.
“Setelah selesai melakukan hubungan badan pelaku pembayaran sebesar Rp 500.000,- namun korban tidak terima dan meminta bayaran kepada pelaku sebesar Rp 1.000.000,-,” terang AKP Sukadi.
Pra Event PLN Electric Run Harian Kompas di Kota Bogor, Pelari Semangat Kumpulkan Sampah di Jalan |
![]() |
---|
Diary Fluffy, Surga Kuliner Bogor untuk Pecinta Cake Lembut dan Tempat Estetik |
![]() |
---|
Eksplorasi 6 Tempat Wisata di Bogor untuk Berakhir Pekan, Suasana Adem dan Estetik dengan HTM Murah |
![]() |
---|
Sebelum Hanyut, Bocah yang Tewas di Sungai Cisadane Bogor Sempat Pulang ke Rumah, Minta Ayam Goreng |
![]() |
---|
Jenal Mutaqin Takziah ke Rumah Korban Hanyut di Sungai Cisadane Bogor, Ingatkan Soal Pengawasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.