BIODATA
BIODATA Ebrahim Raisi, Presiden Iran Tewas dalam Kecelakaan Helikopter: Tangan Kanan Ali Khamenei
Ebrahim Raisi digadang-gadang menjadi penerus Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki pengaruh besar sejak 1989.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak biodata Ebrahim Raisi, Presiden Iran dinyatakan meninggal dunia pada Senin (20/5/2024), setelah mengalami kecelakaan helikopter di wilayah timur Azerbaijan.
Helikopter naas yang ditumpangi Ebrahim Raisi sempat hilang kontak pada Minggu (19/5/2024).
Saat itu, rombongan Ebrahim Raisi tengah dalam perjalanan kembali dari kunjungan di Azerbaijan.
Lalu.uing-puing dan bangkai helikopter tersebut ditemukan pada Senin, dan tewasnya Ebrahim Raisi pun dikonfirmasi.
Ebrahim Raisi tewas bersama delapan orang lainnya dalam helikopter tersebut.
Selain Ebrahim Raisi, helikopter itu juga membawa Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, imam salat Jumat Tabriz Imam Mohammad Ali Alehashem, seorang pilot, kopilot, kepala kru, kepala keamanan, dan pengawal lainnya.
Kecelakaan terjadi usai Raisi menghadiri peresmian Bendungan Qiz-Qalasi di perbatasan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev.
Jenazah Ebrahim Raisi dan korban tewas lain telah dievakuasi.
Tewasnya Ebrahim Raisi menjadi pukulan berat, terutama karena sikap kerasnya menentang hegemoni Barat di Timur Tengah.
Ebrahim Raisi digadang-gadang menjadi penerus Pemimpin Tertinggi (Supreme Leader) Iran, Ayatollah Ali Khamenei, yang memiliki pengaruh besar dalam pemerintahan negara sejak 1989.
Baca juga: BIODATA Iptu Rudiana, Ayah Eky Pacar Vina: Kapolsek di Cirebon, Pernah Jadi Person of The Year 2023
Baca juga: BIODATA dan Harta Kekayaan Hugua, Anggota DPR Fraksi PDIP yang Usul agar Money Politics Dilegalkan
Baca juga: BIODATA TB Hasanuddin, Anggota DPR RI yang Bilang RUU Penyiaran Bukan Buat Basmi Kebebasan Pers
BIODATA Ebrahim Raisi
- Nama: Ebrahim Raisi
- Tempat, tanggal lahir: Mashhad, Iran 14 Desember 1960
Dikutip dari Al Jazeera, Ebrahim Raisi mulai belajar di seminari keagamaan Qom yang terkenal pada usia 15 tahun.
Setelahnya, Raisi belajar di bawah bimbingan beberapa cendekiawan Muslim pada saat itu.
Di awal usia 20-an, ia diangkat menjadi jaksa di beberapa kota sampai akhirnya bekerja sebagai wakil jaksa di ibu kota Teheran.
Kepercayaan Ayatollah Ali Khamenei
Pada tahun 1988, Ebrahim Raisi menjadi bagian dari sebuah komite yang mengawasi serangkaian eksekusi tahanan politik.
Peran ini membuatnya menerima sanksi dari AS.
Pada tahun 1989, ia diangkat menjadi jaksa di Teheran setelah kematian Pemimpin Tertinggi pertama Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini.
Raisi terus mengisi pos-pos penting pemerintahan di bawah kepemimpinan Ayatollah Ali Khamenei, termasuk menjadi ketua Astan Quds Razavi, lembaga keagamaan terbesar di Mashhad, pada tanggal 7 Maret 2016. Ini merupakan langkah besar dalam karir politiknya.
Raisi memiliki kredibilitas yang kuat dalam lembaga keagamaan. Dirinya juga berhasil menjaga hubungan baik dengan semua cabang pemerintahan, militer dan legislatif serta kelas penguasa teokratis yang kuat.
Sosok Khamenei yang menjadi mentornya pun sukses membuat nama Raisi semakin populer di Iran.
Mengincar Kursi Presiden
Ebrahim Raisi pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2017 melawan Hassan Rouhani, yang bersaing lagi untuk periode kedua. Raisi kalah dalam persaingan itu.
Rouhani adalah pemimpin Iran yang berperan melahirkan kesepakatan nuklir tahun 2015, atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).
Lewat kesepakatan itu, Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.
Raisi, yang berasal dari kelompok yang lebih garis keras dibandingkan Rouhani, kerap mengkritik kebijakan Rouhani.
Pemikirannya pun mendapatkan dukungan dari Khamenei.
Dalam pemilu presiden Iran tahun 2021, Raisi akhirnya menang telak dengan perolehan suara lebih dari 62 persen.
Menariknya, presentase pemilih hanya mencapai 48,8%, karena beberapa tokoh reformis dan moderat dicegah untuk mencalonkan diri.
Di bawah Raisi, JCPOA berantakan.
AS, di bawah kepemimpinan Donald Trump, secara sepihak menarik diri dan menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.
Ekonomi Iran secara praktis kembali memburuk, terutama sejak serangan pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
Artikel ini tayang di Kontan
| Biodata Profil Jamaludin Malik, Anggota DPR RI 2024-2029 Viral Pakai Kostum Ultraman Saat Pelantikan |
|
|---|
| Biodata Profil Andrew Andika, Aktor Inisial AA yang Ditangkap Polisi karena Kasus Narkoba |
|
|---|
| Biodata Profil Tia Rahmania, Anggota DPR Terpilih yang Dipecat PDIP setelah Kritik Wakil Ketua KPK |
|
|---|
| Biodata Profil Yuli Hastuti: Disebut Bupati Termiskin di Indonesia, Harta Kekayaan Cuma Rp367 Juta |
|
|---|
| Biodata Profil Nico Afinta, Dulu Dicopot karena Tragedi Kanjuruhan, Kini Dilantik Sekjen Kemenkumham |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.