Buntut Ratusan Sopir Truk Sampah Mogok Kerja, PMII Kota Bogor Sebut DLH Dzolim

Tri Rahman Yusuf mengatakan, sopir truk sampah mogok ini lantaran meminta uang tambahan operasional.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Ilustrasi truk sampah DLH Kota Bogor yang mulai mengangkut kembali sampah usai mogok kerja. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor meminta kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor mundur dari jabatannya usai 130 sopir truk sampah DLH mogok kerja pada Rabu (22/5/2024).

Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia ( PMII ) Kota Bogor, Tri Rahman Yusuf mengatakan, sopir truk sampah mogok ini lantaran meminta uang tambahan operasional.

“DLH sudah dzolim, mereka para sopir truk sampah sudah berjuang tapi hak-haknya tidak dipenuhi dengan baik. Itu memalukan," kata Tri dalam keterangannya kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (24/5/2024).

Tri melanjutkan, seharusnya biaya operasional tersebut tak dibebankan kepada para sopir.

"Ban bocor saja sampai ditanggung oleh sopir, ini kemana otaknya para pejabat di Kota Bogor," tegas Tri.

Tri berharap, Pj Walikota Bogor bisa bertindak tegas dan mau memperjuangkan nasib para sopir truk.

"Kalau Pj walikota tidak mampu, mundur saja jangan bikin malu di Kota Bogor," ungkapnya.

Sementara itu, terpisah, Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor Hery Antasari mengatakan, saat ini sopir truk sampah DLH Kota Bogor sudah kembali beroperasi normal.

Sampah-sampah yang berada di beberapa titik pun sudah terangkut dan langsung dibawa ke TPAS Galuga.

“Sudah lancar. Berdasarkan laporan dan pantauan berbagai pihak, sudah terangkut,” kata Hery dihubungi TribunnewsBogor.com.

Hery melanjutkan, uang tambahan operasional yang sebelumnya dikelunkan oleh sopit sudah disepekati.

“Yang terpenting sekarang pelayanan angkutan sampah sudah normal kembali. Tuntutan Biaya operasional tambahan melalui mekanisme anggaran yang ada setelah kajian teknis, lapangan dan ADM,” jelasnya.

Hery berharap, dengan kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi Pemkot Bogor.

“Kajian sudah dilakukan oleh Pemkot. Insha Allah lancar. Semua dinamika ini biasa dalam pelayanan publik. Mudah-mudahan menjadi hikmah untuk lebih baik lagi ke depannya,” tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved