Mengulik Strategi Jitu Pengusaha Rest Area di Puncak Bogor, Rupanya Tak Hanya Diam Nunggu Wisatawan

Voucher tersebut, kata dia, dapat ditukar dengan uang tunai senilai Rp 150 ribu hingga Rp 350 ribu yang akan disesuaikan dengan total transaksi rombongannya di rest area tersebut.

Sementara itu, ia mengatakan dalam sekali mampir setiap bus akan berhenti kurang lebih satu jam dengan nilai transaksi yang bervariatif.

Dengan begitu, kata dia, komunikasi sangat diperlukan agar antara driver dengan pihaknya agar tidak terjadi kesalahpahaman.

"Itu adalah fee untuk driver. Makanya saat saya sosialisikan vocher itu saya bilang ini disesuaikan dengan belanja, bilamana belanjanya sedikit engga mungkin dong dia full, tapi kalu misal belanjanya bagus pasti bagus juga dia feenya, tapi tidak menutup kemungkinan ada bonus juga," ungkapnya.

Selain itu, ia mengungkapkan strategi yang pasti diterapkan oleh setiap rest area adalah kartu member.

Setiap bus yang mampir akan memiliki absensinya sendiri, semakin sering maka akan ada bonus yang didapatkan oleh driver bus.

"Stem (kartu member) itu setiap rest area pasti punya, jadi ada yang 15 kali baru bisa cair, ada yang 20 kali tergantung rest areanya masing-masing, itu beda dari fee yang tadi," terangnya.

Lebih lanjut, Hendra mengatakan strategi-strategi tersebut tak lain adalah untuk menarik wisatawan untuk berbelanja sehingga roda perekonomian masyarakat di wilayah Puncak terus berputar.

"Setiap rest area punya strategi masing-masing supaya driver itu bisa balik ke kita, tapi engga nutup kemungkinan driver yang biasa di tempat lain ke kita, sama begitupun sebaliknya dari kita ke orang," pungkasnya.