Perbandingan 2 CCTV Kasus Noven, Keluarga Tak Pernah Diperlihatkan yang Jernih: Kabur Gambarnya

Perbedaan dua rekaman CCTV di Kasus Noven, kenapa polisi hanya fokus pada gambar yang buram?

|
Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase
Perbedaan dua rekaman CCTV di Kasus Noven, kenapa polisi hanya fokus pada gambar yang buram? 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ada dua versi CCTV di kasus penusukan Noven Bogor yang kini jadi perbincangan publik.

Dua CCTV itu sama-sama merekam pelaku dari posisi dan arah yang sama.

Bedanya terdapat pada kualitas gambar.

Kasus Noven Bogor ini sudah bergulir sejak 5 tahun lalu, namun polisi belum juga menangkap pelakunya.

Yubelia Noven Cahya ditusuk pria berbaju bola pada 8 Januari 2019 lalu.

Noven adalah siswi kelas VII SMK Baranangsiang Kota Bogor.

Detik-detik Noven ditusuk oleh pria berbaju bola itu pun terekam kamera CCTV.

Tampak pada CCTV, pria itu memakai baju bolah berwarna biru garis hitam.

Pelaku juga memakai celana panjang hitam dan sandal.

Pada rekaman CCTV, pelaku terlihat berjalan menuruni tangga di TKP.

Sebelumnya pelaku sempat melirik ke arah belakang sebelum turun ke tangga di sisi jalan.

Pelaku berjalan sambil tangan kirinya memegang dagu.

Setelah menuruni sekitar tiga anak tangga, ia terdiam dan melihat ke sisi kanan dan kirinya.

Pria itu lalu kembali melihat ke arah belakang.

Tak lama ia tampak berdiri di tembok sisi kiri.

Lalu tampak ada seorang anak mengenakan baju pramuka berjalan melewatinya.

Pelaku lalu berjalan ke arah berlawanan menuju ke tangga di atas.

Ia berjalan sambil memasukkan kedua lengannya di kantong.

Baca juga: Terjawab Sumber CCTV Jernih Kasus Noven Bogor, Bukan dari FBI : Ada Polisi yang Bisa Dipercaya

Saat hampir tiba di anak tangga menuju ke atas, terlihat korban Noven sedang berjalan turun.

Pelaku lalu menghampiri Noven hingga keduanya berpapasan.

Saat itulah pelaku langsung menusuk Noven, hingga korban terjatuh.

Pelaku kemudian langsung berlari ke atas meninggalkan korban.

CCTV buram jadi kendala

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan Pusinafis Bareskrim Mabes Polri agar bisa menjernihkan CCTV kasus Noven Bogor.

"Dari hasil rekaman CCTV tersebut yang telah dikeluarkan oleh Pusinafis Mabes Polri dinyatakan bahwa dari kami masih belum bisa memberikan data yang lengkap atau kandidat yang jelas karena CCTV yang diberikan masih buram," kata Olot.

Perbedaan 2 CCTV

Pada CCTV yang ditayangkan di program Mata Najwa, CCTV itu terlihat sangat jelas.

Bahkan wajah pelaku juga terekam jelas pada tayangan CCTV tersebut.

"Ini CCTV yang paling jelas yang pernah saya lihat," kata Pengacara Saksi kasus Noven, Greggorius B Djako.

Gregg juga mengatakan kalau CCTV yang pernah diperlihatkan kepolisian tidak sejelas itu.

Bahkan menurut dia, seharusnya CCTV yang terang benderang itu bisa mengungkap pelaku penusukan Noven.

Tak Diduga Ternyata Polisi Punya CCTV Kasus Noven Versi Jernih
Tak Diduga Ternyata Polisi Punya CCTV Kasus Noven Versi Jernih (Ist)

"Saya gak kenal, tapi saya lihat sangat jelas dari ini," kata dia lagi.

Senada, ayah Noven, Yohannes Bosco Wijanarjo juga tidak pernah diperlihatkan CCTV jernih itu oleh pihak kepolisian.

"CCTV yang diperlihatkan ke saya saat di Polsek yang kabur gambarnya, tapi saat acara mata najwa itu yang saya liat sangat jelas gambarnya," kata Yohannes kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (30/5/2024).

Yohannes pun sempat menanyakan pada tim Mata Najwa mengenai video jernih tersebut.

Rupanya, video itu didapat dari kepolisian.

"Mereka menjawab ada polisi yang bisa dipercaya yang memberikan ini katanya," jelas Yohannes lagi.

Menanggapi adanya 2 versi CCTV itu, Kriminal Sosiologi UGM, Soeprapto menduga ada upaya menghalangi pengungkapan pelaku.

"Jika terbukti bahwa CCTV tersebut sebetulnya tidak kabur dan oknum polisi mengubahnya secara sengaja menjadi kabur maka dapat dimasukkan sebagai menghalangi atau menghambat proses peradilan," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis.

Selain itu, Soeprapto juga mengatakan bahwa polisi seharusnya tidak hanya fokus pada CCTV yang buram.

"Bisa juga dilacak melalui handphone yang memuat isi SMS, WA, atau akun lainnya," kata dia lagi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved