Terjawab Sumber CCTV Jernih Kasus Noven Bogor, Bukan dari FBI : Ada Polisi yang Bisa Dipercaya

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- CCTV menjadi satu dari beribu alasan polisi tak bisa mengungkap kasus Yubeli Noven Cahya atau Noven (18).

Sampai kini polisi berasalan tak bisa menangkap pelaku karena CCTV kasus Noven buram.

Saat awal kejadian Rabu 8 Januari 2019, bahkan Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser mengatakan pihaknya sampai bekerjsama dengan FBI untuk mengulik kualitas CCTV kasus Noven.

Kini Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan Pusinafis Bareskrim Mabes Polri agar bisa menjernihkan CCTV kasus Noven Bogor.

"Dari hasil rekaman CCTV tersebut yang telah dikeluarkan oleh Pusinafis Mabes Polri dinyatakan bahwa dari kami masih belum bisa memberikan data yang lengkap atau kandidat yang jelas karena CCTV yang diberikan masih buram," kata Olot.

Sedangkan Najwa Shihab pernah menayangkan rekaman CCTV versi jernih dalam tayangan Mata Najwa.

Ayah Noven, Yohannes Bosco Wijanarjo bercerita ia ditunjukan CCTV versi buram saat di Polsek Bogor Timur.

Kualitas gambar yang ditunjukan pada dirinya berbeda jauh dibanding dengan tayangan Mata Najwa.

"CCTV yang diperlihatkan ke saya saat di polsek yang kabur gambarnya, tapi saat acara Mata Najwa itu yang saya liat sangat jelas gambarnya," kata Yohannes.

Ia belum pernah mempertanyakan soal CCTV versi jernih ke polisi.

"Belum pernah saya tanyakan tentang perbandingan gambar CCTV," katanya.

Namun betapa terkejutnya Yohannes ketika mengetahui bahwa tim Mata Najwa mendapat CCTV versi jernih justru dari polisi.

"Saya hanya bertanya ke tim Mata Najwa video ini dapat darimana kok jelas banget gambarnya. Mereka menjawab ada polisi yang bisa dipercaya yang memberikan ini katanya," kata Yohannes.

Ahli Sosiologi Kriminologi dari UGM Soeprapto berpendapat lamanya waktu polisi mengungkap kasus Noven Bogor karena prasyarat keberadaan saksi dan bukti.

"Belum meyakinkan polisi untuk menentukan kandidat pelakunya," kata Soeoprapto.