BIODATA
BIODATA Susno Duadji, Eks Kabareskrim Polri yang Sebut Kesaksian Aep dalam Kasus Vina Cirebon Lemah
Saat menjadi narasumber di TV One pada Rabu (29/5/2024), Susno Duadji menilai, pengakuan atau kesaksian Aep sangat lemah.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak biodata Susno Duadji, mantan Kabareskrim Polri yang menilai kesaksian Aep dalam kasus Vina Cirebon lemah.
DIketahui, Aep mengaku melihat Pegi Setiawan terlibat dalam pembunuhan Vina dan kekasihnya.
Menurut pengakuan Aep, Vina dan kekasihnya, Eky, dilempari batu oleh Pegi Setiawan dan sekelompok pemuda yang kini sudah menjadi terpidana.
Pada pukul 21.30 malam saat kejadian, Aep menceritakan dirinya sedang keluar untuk membeli rokok di samping SMP 11 Cirebon.
"Saya lagi beli rokok, jajanan di warung samping SMP 11," kata Aep saat berbincang-bincang dengan Dedi Mulyadi.
Saat di warung, Aep mengaku melihat motor Eky dan Vina dilempari batu oleh sekelompok pemuda.
"Ada motor korban lewat, terus dilemparin batu dia langsung kabur, terus dikejar sama anak muda yang biasa nongkrong di situ," kata Aep.
Melihat kejadian tersebut, Aep mengaku langsung pulang karena merasa takut.
"Saya juga takut, saya pulang lagi. Yang ngejar motor empat boncengan. Saya takut, saya pulang," katanya.
Berkat kesaksian Aep, Pegi ditetapkan sebagai tersangka.

Baca juga: BIODATA Ahmad Ridha Sabana, Pemohon dalam Putusan MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah
Baca juga: BIODATA Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo Disebut Maju Pilgub DKI Jakarta 2024, Kini Membantah
Baca juga: BIODATA Wahyu Tjiptaningsih, Istri Eks Bupati Cirebon Sunjaya Bantah Anaknya Terlibat di Kasus Vina
Baca juga: BIODATA Sunjaya Purwadi Sastra, Eks Bupati Cirebon Terjerat Suap, Anaknya Dituduh Jadi Pembunuh Vina
Kesaksian Aep ini pun mendapat respon dari Susno Duadji.
Saat menjadi narasumber di TV One pada Rabu (29/5/2024), Susno Duadji menilai, pengakuan atau kesaksian Aep sangat lemah.
Ditambah lagi, lima dari enam terpidana kasus Vina sudah mengatakan hal yang berbeda dari Aep; mereka menyebut Pegi Setiawan tak terlibat.
"Saya menilai tidak kuat, saksi yang terhukum sudah menarik keterangannya," ucap Susno Duadji.
"Ada saksi baru, tapi Aep ini sangat lemah, ia menceritakan kejadian 8 tahun lalu, dari jarak 100 meter tengah malam," tambahnya.
Menurutnya, kebenaran kesaksian itu dinilai 10 persen.
"Kebenarannya mungkin tinggal 10 persen. Kalaupun benar cuma dia sendiri. Lemah satu saksi itu," imbuhnya.
Susno Duadji menilai, kesaksian Aep bisa menjadi kuat jika didukung dengan data dari scientific investigation.
"Kecuali apa yang dikatakan berupa scientific investigation, berupa DNA, sidik jari, CCTV, rekamanan pembicaraan di telepon, baru itu bukan satu saksi, baru itu kuat," ucap Susno Duadji.
Ia menjelaskan, lemahnya bukti yang dimiliki pihak kepolisian, membuat Pegi Setiawan seharusnya tidak ditahan.
"Kalau tidak cukup bukti harus dilepas," kata Susno Duadji. "Kalau tidak, akan jadi masalah."
BIODATA Susno Duadji
Nama: Komjen. Pol. (Purn.) Drs. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc.
Tempat, tanggal lahir: Pagar Alam, Sumatera Selatan 1 Juli 1954
Nama istri: Herawati
Orang tua: Duadji (ayah) dan Siti Amah (ibu)
Almamater: Akademi Kepolisian (1977)
Riwayat karier di Polri
- Pama Polres Wonogiri (1978)
- Kabag Serse Polwil Banyumas (1988)
- Wakapolres Pemalang tahun (1989)
- Wakapolresta Yogyakarta (1990)
- Kapolres Maluku Utara (1995)
- Pamen Hubinter Sdeops Polri (Penugasan di Bosnia) (1995)
- Kapolres Madiun(1997)
- Kapolres Malang (1998)
- Wakapolwitabes Surabaya(1999)
- Wakasubdit Gaptid Dit Sabhara Polri (2001)
- Kabid Kordilum Babinkum (2001)
- Kabid Rabkum Div Binkum Polri (2001)
- Pati Yanma Polri (Wakil Kepala PPATK) (2004)
- Kapolda Jawa Barat (Jan 2008-Okt 2008)
- Kabareskrim Polri (Okt 2008-Nov 2009)
- Pati Mabes Polri (Non Job) (Nov 2009-Mar 2011)
- Penasehat Koorsahli Kapolri (Mar 2011-Aug 2012)
Susno Duadji adalah mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (Kabareskrim Polri) yang menjabat sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Kapolda Jawa Barat.
Kakaknya, Sukadi Duadji, merupakan mantan wakil Bupati Lahat periode 2008-2013, sekarang ia akan berencana bermukim di Depati Lawang Diwe (kediaman pribadinya) di Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam.
Susno sekarang dipercaya menduduki jabatan sebagai ketua Tim Kamus Bahase Kite (Lahat dan Besemah).
Lulus dari Akabri Kepolisian 1977, Susno yang menghabiskan sebagian kariernya sebagai perwira polisi lalu lintas, dan telah mengunjungi 90 negara untuk belajar menguak kasus korupsi.
Kariernya mulai meningkat ketika ia dipercaya menjadi Wakapolres Yogyakarta, dan berturut-turut setelah itu Kapolres di Maluku Utara, Madiun, dan Malang.
Susno mulai ditarik ke Jakarta, ketika ditugaskan menjadi kepala pelaksana hukum di Mabes Polri dan mewakili institusinya membentuk KPK pada tahun 2003.
Tahun 2004 ia ditugaskan di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
Sekitar tiga tahun di PPATK, Susno kemudian dilantik sebagai Kapolda Jabar dan sejak Januari 2008 menggantikan Irjen Pol. Soenarko Danu Ardanto.
Ia menjadi Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri pada Oktober 2008 menggantikan Komjen Pol. Bambang Hendarso Danuri yang telah dilantik sebagai Kapolri.
Susno Duadji sempat menyatakan mundur dari jabatannya pada tanggal 5 November 2009, akan tetapi pada 9 November 2009 ia aktif kembali sebagai Kabareskrim Polri.
Namun, pada 24 November 2009 Kapolri secara resmi mengumumkan pemberhentiannya dari jabatan tersebut.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Profil Susno Duadji, Eks Kabareskrim Polri Soroti Kesaksian Aep dalam Kasus Vina Cirebon
Biodata Profil Jamaludin Malik, Anggota DPR RI 2024-2029 Viral Pakai Kostum Ultraman Saat Pelantikan |
![]() |
---|
Biodata Profil Andrew Andika, Aktor Inisial AA yang Ditangkap Polisi karena Kasus Narkoba |
![]() |
---|
Biodata Profil Tia Rahmania, Anggota DPR Terpilih yang Dipecat PDIP setelah Kritik Wakil Ketua KPK |
![]() |
---|
Biodata Profil Yuli Hastuti: Disebut Bupati Termiskin di Indonesia, Harta Kekayaan Cuma Rp367 Juta |
![]() |
---|
Biodata Profil Nico Afinta, Dulu Dicopot karena Tragedi Kanjuruhan, Kini Dilantik Sekjen Kemenkumham |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.