Pilwalkot 2024

Head to Head Pilwalkot Bogor 2024: Aji Jaya Bintara Vs Dedie Rachim, Poros Koalisi Menentukan

Pertarungan Pilkada atau Pilwakot Bogor 2024 semakin seru dengan koalisi partai politik yang mulai berhitung.

Editor: Yudistira Wanne
Kolase
Kolase - Kang Jaya dengan Dedie Rachim mengenai head to head program untuk Kota Bogor. 

Pengalamannya di penugasan intelijen ekonomi dunia internasional dan memimpin beberapa perusahaan dan organisasi kepemudaan, membuat anak ideologis Presiden Terpilih, Prabowo Subianto ini mendapatkan angin segar kepemimpinan era baru, khususnya Kota Bogor. 

Ditilik dari program-programnya yang langsung di eksekusi masyarakat, Kang Jaya berpatron pada pentingnya sinergitas Program antara Pusat dan Daerah, salah satunya Program Makan Bergizi dan Susu Gratis untuk anak dan ibu hamil, serta program ekonomi kerakyatan lainnya. 

Kang Jaya juga meluncurkan program 5 (lima) Kartu Sakti Warga Bogor, yaitu Bogor Murah, Bogor Cerdas, Bogor Sehat, Bogor Kerja, dan Bogor Lingko. 

Kelimanya adalah manifesto program pro-rakyat, yang manfaatnya langsung diberikan ke masyarakat dan terbukti efektif penerapannya sampai sekarang di DKI Jakarta (melalui Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar). 

Dalam perjalanan sosialisasinya, Program Kartu ini dilengkapi Chip dan Terintegrasi dengan Teknologi tinggi agar pemanfaatannya benar-benar efektif. 

Respons masyarakat Kota Bogor sangat positif dan berbondong-bondong mendaftar. 

Koalisi dan Wakil Walikota menjadi Variabel Menentukan

Koalisi partai di Kota Bogor harus berhitung cermat dan mendetail. 

Proxy elektabilitas terkini (per Mei) belum bisa menjadi dasar acuan, mengingat dinamika kontestasi dan politik di Kota Bogor masih sangat cair.

Selain itu, modal politik yaitu akses ke kekuasaan 5 (lima) tahun mendatang menjadi kunci bagan koalisi dan pemenangan Kota Bogor. 

Jika dilihat dari aspek tersebut, Aji Jaya Bintara (Kang Jaya) dapat menghadirkan wajah dan patron baru peta koalisi kota bogor, karena kemungkinan besar, restu Prabowo Subianto mengarah kepadanya dengan program-program yang lebih selaras. 

Modal politik Kang Jaya juga layak diperhitungkan, akses langsung ke Presiden Terpilih, menjadi kunci eksekusi program-program kerja Kota Bogor kedepan karena alokasi dana pembangunan dari pusat bisa meningkat signifikan. 

Secara matematis, hitungan koalisi yang dipimpin Partai Gerindra, menjadi komponen penting penantang koalisi yang dibentuk Partai Amanat Nasional (PAN), sebagai koalisi petahana. 

Meski faktor wakil walikota juga menjadi variabel menentukan, dimana kemungkinan besar, (jika mendapat restu Prabowo), Aji Jaya Bintara berpasangan dengan wakil dari Partai Golkar yaitu Rusly Prihatevy dan Dedie Rachim kemungkinan besar berpasangan dengan wakil dari kalangan professional atau dari partai pengusungnya.

Yang jelas Pilkada Kota Bogor masih bersifat dinamis dan akan sangat menarik disimak beberapa bulan kedepan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved