BIODATA

BIODATA Budi Arie Setiadi, Menkominfo Sebut Perempuan Lebih Kejam dalam Kasus Polwan Bakar Suami

Menkominfo Budi Arie Setiadi membuat kesimpulan perempuan "lebih kejam" daripada laki-laki dalam kasus polwan bakar suami di Mojokerto, Jawa Timur.

|
Editor: Tiara A. Rizki
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Simak biodata atau profil singkat Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) yang membuat kesimpulan perempuan "lebih kejam" daripada laki-laki dalam kasus polwan bakar suami di Mojokerto, Jawa Timur.

Diketahui, kasus polwan bakar suami sendiri yang sesama polisi tengah jadi sorotan nasional.

Seorang polisi wanita berinisial Briptu FN (28) diduga membakar suaminya sendiri, Briptu RDW (27), di Asrama Polisi Mojokerto, Sabtu (8/6/2024).

Kepada polisi, Briptu FN mengaku kesal karena suaminya kerap menghabiskan uang untuk judi online.

Sebelum pembakaran terjadi, emosi FN tersulut kala gaji ke-13 sang suami senilai Rp2,8 juta berkurang menjadi Rp800 ribu.

Mengenai kasus ini, Budi Arie Setiadi menyampaikan duka citanya saat rapat bersama Komisi I DPR di Senayan, Jakarta, Senin (10/6/2024). 

Namun, ia juga melontarkan komentar perempuan "lebih kejam" daripada laki-laki dari kasus tersebut.

Selain itu, di dalam rapat, Budi Arie Setiadi dicecar pertanyaan mengenai judi online.

"Ini juga hot soal judi online. Kita harus berduka cita karena ada polisi, yang ketika saya baca beritanya, siapa membakar siapa, itu ternyata istrinya (yang membakar). Ternyata perempuan itu lebih kejam dari lelaki, ya," kata Budi.

"Ini tanpa gender stereotype, loh, yang istrinya membunuh suaminya polisi. Walaupun sekitar tiga minggu lalu Letkol TNI bunuh diri karena utang judi online Rp900 juta," tambahnya.

Di media sosial X (Twitter), pernyataan Budi Arie Setiadi ini pun jadi sorotan.

Banyak warganet yang menilai, komentar itu salah fokus, sebab hanya meng-highlight perempuan saja dan cenderung mendemonisasi perempuan, bukan fokus pada masalah utamanya, yakni judi online.

Sebagaimana diketahui, judi online sudah terbukti menghancurkan keluarga. 

Kemudian ada warganet yang berpendapat, komentar Budi Arie Setiadi mengenai perempuan lebih kejam daripada laki-laki dinilai sebagai candaan yang salah tempat.

Selain itu, warganet lain mempertanyakan kualitas seorang menteri yang justru melontarkan pernyataan seperti itu.

budi arie 3095
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi

Baca juga: BIODATA dan Harta Kekayaan Joko Priyambodo, Keponakan Jokowi Jadi Direktur di Anak Usaha Pertamina

Baca juga: BIODATA Bagaskara Ikhlasulla Arif, Keponakan Jokowi yang Ramai Disebut Jadi Manajer Pertamina

Baca juga: BIODATA Ilham Habibie, Putra Sulung BJ Habibie yang Diusung Nasdem Maju di Pilkada Jabar 2024

BIODATA Budi Arie Setiadi

Budi Arie Setiadi dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) dalam perombakan kabinet (reshuffle) di sisa masa jabatan.

Pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (17/7/2023).

Budi menggantikan posisi Johnny Gerard Plate dari Partai Nasdem yang terjerat kasus dugaan korupsi pengadaan menara BTS 4G BAKTI Kemenkominfo.

Sebelum dilantik menjadi Menkominfo, Budi menjabat sebagai Wakil Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) sejak 25 Oktober 2019.

Dia juga merupakan petinggi kelompok relawan Jokowi, Projo.

  • Nama: Budi Arie Setiadi
  • Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 20 April 1969.
  • Pendidikan:
    S1 jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia.
    S2 jurusan Manajemen Pembangunan Sosial

Saat menjadi mahasiswa, Budi aktif dalam organisasi.

Dia pernah menjabat sebagai Presidium Senat Mahasiswa UI pada 1994-1995 dan menjabat ketua Badan Perwakilan Mahasiswa FISIP UI pada 1993-1994.

Setelah lulus, Budi sempat mendapat kepercayaan menjadi ketua Ikatan Alumni (ILUNI) UI periode 1998 sampai 2000.

Selain itu dia juga pernah menjadi Dewan Penasihat ILUNI UI pada 2016 sampai 2019.

Budi kemudian masuk ke dunia politik dan memilih menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Dia pernah menjabat sebagai Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta periode 1998-2001.

Karier politik Budi di PDI-P terus menanjak setelah didapuk menjadi Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan DPD PDI-P DKI Jakarta periode 2005 sampai 2010.

Menjelang Pilpres 2014, Budi didapuk menjadi Ketua Umum Projo pada 2013-2014.

Budi juga pernah berkecimpung di dalam dunia jurnalistik sebagai pendiri Harian Bergerak pada 1998.

Kemampuan jurnalisti Budi sudah diasah sejak bangku kuliah. Saat itu dia bertugas sebagai redaktur pelaksana Suara Mahasiswa UI pada 1992-1993.

Budi juga pernah menjadi jurnalis surat kabar Kontan dan Media Indonesia Minggu.

Kemudian dia diangkat menjadi Direktur Utama PT Mandiri Telekomunikasi Utama periode 1996 sampai 2001.

Setelah itu, Budi diangkat sebagai pemimpin umum Tabloid Bangsa pada 2001 sampai 2009.

Baca juga: BIODATA Roy Suryo, yang Curiga Kasus Vina Cirebon Di-blow Up untuk Tutupi Kasus Besar Lain

Baca juga: BIODATA Frans Manery, Bupati Halmahera Utara Viral, Diduga Bubarkan Demo Mahasiswa dengan Parang

Bilang Judi Online Tak Hanya Tanggung Jawab Kemkominfo

Mengenai pemberantasan judi online, Budi mengatakan bahwa fenomena itu bukan tanggung jawab Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) semata.

Dia mengatakan, judi online sulit diberantas karena memanfaatkan internet yang bersifat "tanpa batas."

Menurut Budi, pemberantasan judi online bukan hanya tugas satu kementerian/lembaga.

Pria yang juga menjabat sebagai ketua umum Relawan Pro-Jokowi itu menyampaikan, saat ini pemerintah telah membentuk satgas untuk memberantas judi online.

"Karena itu, pemberantasan judi online ini bukan satu tugas kementerian seperti Kominfo," kata Budi, dikutip Kompas.com.

"Kominfo iya betul mencegah, men-take down, tapi yang lain-lain mesti di institusi lain, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BI (Bank Indonesia) karena sistem pembayaran dan sebagainya, ini lintas sektoral, termasuk luar negeri," katanya menambahkan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dan KompasTV

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved