Temuan Warga di Sukolilo Lokasi Bos Rental Mobil Tewas, Banyak Motor Parkir Tak Pakai Pelat Nomor

Wilayah tersebut menjadi sorotan usai amuk massa yang mengakibatkan seorang bos rental mobil asal Kemayoran Jakarta Pusat tewas.

Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Tribun Bogor/ist
Mengungkap Kekejaman Pelaku Pengeroyokan Bos Rental di Pati, Korban Diinjak-injak Hinggal Dilindas 

"Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500.000," bunyi pasal tersebut.

Belum lama ini, Kabupaten Pati menjadi viral setelah kejadian pemilik rental mobil yang dibunuh oleh warga setempat yang ingin mengambil mobilnya yang diketahui berada di daerah Pati.

Kasus tersebut menyulut banyak reaksi dari pemilik rental lainnya yang menolak jika ada yang menyewa mobilnya untuk ke daerah Pati

  • Bupati sedih Sukolilo disebut kampung banding

Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro menanggapi viralnya penyebutan 'Kampung Bandit' pada wilayah Desa Sumbersoko dan sejumlah titik di Kecamatan Sukolilo, Pati, Jawa Tengah.

Penyebutan itu bahkan tersemat di titik koordinat Google Maps.

Peristiwa ini terjadi imbas tragedi pengeroyokan yang menewaskan Burhanis (52), seorang pengusaha rental mobil asal Jakarta, Kamis (6/6/2024) lalu.

Publik yang geram lantas secara masif memberikan penilaian dan stigma negatif terhadap Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati hingga berujung penamaan wilayah "Kampung Bandit".

Terkait stigma yang beredar bahwa Sukolilo sarang bandit, Henggar menepisnya.

"Sukolilo dianggap di situ sarang bandit, kondisi ini kita turut prihatin, tapi tidak demikian yang sebenarnya karena semua kondisinya baik-baik saja," jelas Henggar, Rabu (12/6/2024) dikutip dari TribunJateng.com.

Pihaknya pun mengucapkan turut berduka cita secara mendalam terhadap peristiwa yang terjadi di Sumbersoko.

"Tentunya apa yang terjadi menjadi pelajaran bagi kita semua, baik di Pati maupun daerah lain," ujar Henggar.

Saat ini, pihaknya sudah melakukan komunikasi dan koordinasi secara intens untuk memberikan pemahaman pada masyarakat luas, sehingga masalah serupa tidak terjadi lagi.

Ia pun telah mengumpulkan para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan berbagai elemen lain untuk membahas peristiwa ini.

Dia berharap upaya tersebut bisa memperbaiki keadaan.

"(Kasus kemarin) ini kita kayak kecolongan, tapi prinsipnya tidak ada permasalahan, semua coba kita pulihkan dan sekarang sudah ada beberapa tersangka diamankan, kami juga memantau perkembangannya," tutur Henggar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved