Jemaah Haji Asal Kota Bogor Meninggal di Mekkah, Sang Anak Tak Kuasa Tahan Tangis

Rini pun saat itu mengetahui kabar bapaknya dari rombongannya melalui pesan whatsapp.

|
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Damanhuri
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Anak Adjum Djunaidi, Rini Seftiani 

Di sisi lain, Rini dan anaknya yang lain tidak memiliki firasat apapun terkait Adjum.

Namun, Rini mengetahui, bahwa Adjum telah berpamitan ke adik-adiknya. Bahkan, berpesan siap meninggal dunia di Tanah Suci.

“Ternyata sebelum berangkat itu sudah pamit ke adik-adiknya, bapak bilang kalau bapak sudah siap meninggal di sana, sudah ikhlas. Tapi kalau ke anak anaknya ngga bilang malah,” kenangnya.

Kini, Rini pun mengaku masih sedih. Ia padahal berharap, bapaknya bisa kembali pulang ke Kota Bogor dalam kondisi yang sehat.

“Yah, kita semua juga pasti sedih ya, karena maksudnya kita tuh berharap bapak pulang ngga cuma koper nya saja, tapi sama bapak juga,” ungkapnya.

Kesedihan Rini bertambah sebab tidak bisa melihat langsung Adjum untuk terakhir kalinya.

“Cuman ngerasanya kehilangan memang, karena kan ngga bisa rawat bapak ketika sakit. Ngga bisa dampingin bapak juga,” ujarnya.

Meski begitu, Rini sudah mengikhlaskan kepergian Adjum untuk selamanya.

“Dimakamkan disana juga kan. Insyaalah kalau ada rejeki diantara anak-anaknya ini bisa ziarah langsung kesana (Mekkah) ke makam bapak,” ungkapnya.

11 Tahun Menabung Untuk Haji

Adjum sudah menabung untuk berangkat ke tanah suci sejak 2013 lalu.

Adjum menabung dari hasil uangnya sebagai sopir pribadi dosen IPB University.

“Bapak itu pensiunan di pertanian. Setelah pensiun bapak orangnya gamau diem lah gitu. Terus dia langsung nyari kerjaan. Jadilah sopir pribadi dosen,” ungkapnya.

Awalnya, Adjum berangkat ke tanah suci bersama istrinya.

Namun, tahun 2019 lalu, istri Adjum meninggal dunia dan batal berangkat berdua.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved