Kapolda Sumbar Tuduh Teman Afif Maulana Berbohong, Yakin Tak Ada Saksi yang Lihat Korban Dianiaya

Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono membantah kesaksian Aditya, teman Afif Maulana (13), siswa SMP yang diduga tewas dianiaya oknum polisi.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase TribunBogor
Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono membantah kesaksian Aditya, teman Afif Maulana (13), siswa SMP yang diduga tewas dianiaya oknum polisi. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono membantah kesaksian Aditya, teman Afif Maulana (13), siswa SMP yang diduga tewas dianiaya oknum polisi.

Suharyono menegaskan bahwa Afif Maulana tidak pernah dikerumuni oleh anggota polisi sebelum ditemukan tewas di bawah jembatan aliran Batang Kuranji, Jalan By Pass KM 9, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang.

Ia juga membantah anggotanya melakukan penganiayaan terhadap Afif Maulana.

Sebab menurut dia, tidak ada satupun saksi yang melihat Afif Maulana sedang disiksa oleh polisi.

Satu-satunya saksi yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) adalah Aditya.

Aditya diketahui merupakan teman yang membonceng Afif Maulana di malam kejadian.

Pada Sabtu (9/6/2024), Aditya mengaku dihampiri oleh anggota Sabhara Polda Sumbar saat sedang berkendara bersama Afif Maulana.

Berdasarkan pengakuan Aditya yang ada di website LBH Padang, motor yang dikendarainya itu ditendang oleh anggota polisi tersebut.

Keduanya kemudian jatuh terpelenting ke bahu kiri jalan.

"Bahwa pada saat terpelenting, korban AM berjarak sekitar 2 meter dengan korban A," tulis keterangan di LBH Padang.

Setelah jatuh, Aditya sempat mengambil ponsel miliknya di dalam jok motor yang sudah terbuka karena terjatuh usai ditendang.

Saat itu Aditya juga mengaku sempat melihat ponsel milik Afif Maulana ada di dalam jok motornya.

Aditya pun langsung ditangkap dan diamankan oleh anggota Pola Sumbar dan dibawa ke Polsek Kuranji.

Kemudian Aditya mengaku masih sempat melihat Afif Maulana berdiri.

"Korban A melihat korban AM sempat berdiri dan dikelilingi oleh anggota Kepolisian Daerah Sumatera Barat yang memegang rotan. Hingga saat itu, korban A tidak pernah lagi melihat korban AM," tulis LBH Padang.

Kemudian Aditya dibawa ke Polsek Kuranji dan mengaku mendapat sejumlah penyiksaan.

Aditya mengaku ditendang dua kali di bagian wajah dan disetrum.

Bahkan penyiksaan juga berlanjut di Polda Sumbar di mana dirinya disuruh berguling-guling sampai muntah.

Sementara itu, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono membantah anggotanya menganiaya Afif maulana.

Sebab menurut dia, tidak ada saksi yang melihat penyiksaan tersebut.

"Satu-satunya saksi di situ adalah Aditya. Aditya sudah beberapa kali kami periksa, tidak pernah mengatakan, dan tidak pernah melihat saudara Afif Maulana," jelasnya dikutip dari Official iNews, Senin (24/6/2024).

Menurut dia, Aditya sebelum ditangkap polisi mengaku sempat diajak Afif Maulana untuk terjung ke sungai.

"Afif mengajak terjun ke sungai tapi Aditya tidak mau. Dia bahkan mengatakan kepada Afif 'kita menyerahkan diri saja ke polisi'. Setelah itu dia tidak pernah melihat lagi Afif Maulana di mana," tandasnya.

Suharyono melanjutkan, setelah itu polisi mengamanakn beberapa barang bukti dan membawa tersangka lainnya.

Ia membantah kesaksian Aditya yang mengaku sempat melihat Afif Maula dikelilingi anggota polisi.

"Tidak ada yang mengerumuni korban, itu tidak ada," tegas Suharyono.

Luka lebam

Sementara itu terkait luka-luka pada tubuh korban, kata dia, diduga karena terbentur batu yang ada di sungai.

"Saat ditemukan ada lebam-lebam yang diduga benturan batu yang saat Afif Maulana itu menjatuhkan diri atau melompat," jelasnya.

Ia juga berdalih bahwa lebam itu wajar terjadi pada jasad yang sudah tewas beberapa jam.

lihat fotoTindakan Sadis Polisi Pada Teman Afif Maulana
Tindakan Sadis Polisi Pada Teman Afif Maulana

 

"Saat visum et repertum sebelum otopsi, itu lebam-lebam mayat yang ditemukan di situ karena setelah diduga beberapa jam korban ini meninggal," jelasnya.

Meski begitu, ia mengaku masih mendalami penyebab luka pada tubuh korban.

"Tetapi kalau kami prediksi awal, laporan dari kedokteran forensik, itu adalah terjadi benturan benda-benda yang ada," pungkasnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved