HRD di Kota Bogor Pakai Data Pelamar untuk Transaksi Gelap, Kini Bujuk Korban Demi Keselamatan Teman
Data pribadinya itu digunakan membuat rekening yang diduga dilakukan HRD tempat ia melamar pekerjaan di salah satu PT yang ada di Kota Bogor.
Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Seorang wanita bernama Dewi Rahmawati (25) asal Kabupaten Bogor tak terima data pribadinya digunakan untuk membuat rekening di salah satu bank plat merah.
Data pribadinya itu digunakan membuat rekening yang diduga dilakukan HRD tempat ia melamar pekerjaan di salah satu PT yang ada di Kota Bogor.
HRD itu pun membuat pengakuan yang dinilai tidak masuk akal oleh Dewi.
HRD berinisial L itu mengakui bahwa hal ini adalah keteledoran dirinya.
“Kata dia L maaf ya ini keteledoran saya. Saya salah. Saya harusnya membuatkan ATM untuk Dewi satu lagi. Tapi malah data saya katanya yang masuk ke bank,” kata Dewi saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Minggu (7/7/2024).
Dewi saat itu pun langsung menimpali L yang saat itu menghubungi via telpon.
Kata Dewi, dirinya merasa aneh bahwa L malah menggunakan data pribadinya.
“Saya konfrontasi kan. Ko bisa sih walaupun nama Dewi banyak ko data saya yang dipake? Emang dewi yang lain lahirnya sama kaya saya?
Terus saya bilang lagi. Ibu katanya teledor, tapi ko bisa tahu lokasi saya dimana dan data saya,” jelasnya.
Dewi pun terus mencecar HRD itu. Ia menanyakan transaksi yang jika ditotal mencapai angka 10 juta rupiah.
L malah berkelit, bahwa transaksi itu transkasi yang aman.
“Saya tekenin kan ini transaksi 10 juta transaksi apa? Saya takutnya ini Pinjol. Terus kata dia (L) ini bilang transaksinya aman. Ini bukan Pinjol Ko. Gitu katanya,” tambahnya.
Keanehan pun terus terlihat dari gelagat L saat itu.
L langsung menyuruh untuk Dewi tidak meramaikan hal ini.
L memaksa untuk bertemu dan menyelesaikan dua pihak. Bahkan, L mengiming-imingi sejumlah uang kepada Dewi jika mau bertemu dengannya.
“Dia bilang juga jangan bawa kasus ini kemana mana (diramaikan). Saya minta tolong mohon banget supaya jangan dibawa kemana mana. Kata dia gitu,” ungkapnya.
Dewi pun mengiyakan ajakan L untuk bertemu namun di kantor cabang bank tersebut.
L pun menolaknya dan terus memaksa bertemu di tempat lain.
“Pokonya saya bilang hari senin saya mau ke bank pelat merah. Dan HRD ini bilang jangan katanya. Jangan pokonya ke bank pelat merah. Ini kesalahan fatal saya katanya,” ujarnya.
HRD itu pun terus melakukan cara agar masalah ini selesai.
Ia pun meminta kakak kandung dari Dewi yang bernama Desi agar membujuk dirinya. Desi sendiri bekerja sebagai operator di PT tersebut.
“Dia berkali kali bilang ke kakak saya untuk minta rayu saya. Dia bilang kalau kasus ini keluar kasihan ke HRD pada dipecatin. Kakak saya menolaknya kan. Dia malah terus terusan bilang ke kakak saya buat rayu saya,” ucapnya.
Dewi pun semakin yakin bahwa data pribadinya ini memang disalahgunakan oleh HRD.
“Kalau misal dibilang tagihan sama sekali gak ada. Ditakutkannya juga kan dia money laundry atau apa. Penipuan juga bisa tapi ini atas nama saya kan. Saya takutnya disitu,” ucapnya.
Dewi pun bersikeras melanjutkan permasalahan ini bahkan sampai ke ranah kepolisian.
“Semalam sudah mengumpulkan data dan ngumpulin transaksi dan print semua chat dan bukti rekaman itu. Semalam saya sudah pelaporan (polisi). Tapi pihak polisi belum ada kelanjutan karena belum ada dari pihak bank pemerintah tersebut," tegasnya.(*)
Curhat Terakhir Wanita di Purwakarta Sebelum Dibunuh, 3 Bulan Diteror, Lapor Polisi Tapi Diabaikan |
![]() |
---|
6 Pengaturan WhatsApp untuk Jaga Privasi Maksimal, Tak Hati-hati Bisa Bikin Data Pribadi Terekspos |
![]() |
---|
Curhat Pilu Dewi Rahmawati, Niat Melamar Kerja Datanya Malah Dipakai Pinjam Uang Oleh HRD di Bogor |
![]() |
---|
Cerita Pelamar Kerja yang Datanya Disalahgunakan Oknum HRD di Bogor, Sedih Dituduh Black Campaign |
![]() |
---|
Kasus HRD di Bogor Salahgunakan Data Diri Pelamar Kerja Meluas, Erick Tohir Diminta Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.