Kasus Vina Cirebon

Penampakan Makam Eky saat Rumah Pegi Ramai Dikunjungi, Sang Kakek Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Eky diketahui tewas bersama kekasihnya Vina setelah dianiaya oleh kelompok geng motor pada tahun 2016 lalu.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Tribun Bogor/Tribun Jabar/ist
Penampakan Makam Eky saat Rumah Pegi Ramai Dikunjungi 

ia tak menapik jika dari total 6 makam tersebut, salah satunya merupakan makam Eky yang merupakan korban pembunuhan di tahun 2016 lalu.

"Ada enam makam di sini, dan salah satunya Eky, karena ini pemakaman keluarga besar kami, sesuai wasiat yang disampaikan orang tua," ujar pria berkacamata tersebut.

Foto-foto dulu dan sekarang TKP Vina Cirebon dieksekusi geng motor sadis di tahun 2016. TKP Eky kekasih Vina dianiaya hingga meregang nyawa berubah drastis
Foto-foto dulu dan sekarang TKP Vina Cirebon dieksekusi geng motor sadis di tahun 2016. TKP Eky kekasih Vina dianiaya hingga meregang nyawa berubah drastis (kolase Youtube)

Usut punya usut, makam Eky berdekatan dengan makam sang kakek yang bernama R Wahjoe Kartaamipraja.

Sang kakek merupakan orang pertama yang jasadnya dimakamkan dilokasi komplek pemekaman keluarga tersebut.

Sang kakek meninggal dunia sekitar 35 tahun.

Bahkan, Eky pun tak mengenal sosok sang kakek.

Sebab, saat Eky terlahir sang kakek sudah meninggal dunia.

Namun, kini tempat peristirahan Eky sangat dekat dengan sang kakek.

Sosok sang kakek rupanya bukan orang sembarangan. 

Semasa hidup, sang kakek bekerja di pabrik gula legendaris peninggalan zaman kolonial belanda.

Maka tak heran, jika sang kakek sampai bisa membeli tanah untuk dijadikan tempat pemakaman keluarga.

Pihak keluarga saat berziarah di kompleks pemakaman keluarga besar Eky di TPU Mawar, Desa Sutawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa (9/7/2024).
Pihak keluarga saat berziarah di kompleks pemakaman keluarga besar Eky di TPU Mawar, Desa Sutawangi, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Selasa (9/7/2024). (Tribun Cirebon/ Ahmad Imam Baehaqi)

Paman Eky bercerita, pada tahun 1989 lalu, jenazah ayahnya dimakamkan di kompleks tersebut sesuai wasiatnya semasa hidup.

Ia mengatakan, ayahnya, R Wahjoe Kartaamipraja, merupakan pegawai di Pabrik Gula Jatiwangi.

Tak hanya itu, sang ayah juga sempat menetap cukup lama di wilayah Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka.

"Jadi, dulu ayah saya beli tanah ini, dan setelah dicek ternyata dekat pemakaman, sehingga berwasiat tanahnya akan dijadikan sebagai kompleks pemakaman keluarga," kata pria yang saat itu mengenakan kaus hitam.

Sejarah Pabrik Gula Jatiwangi

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved