Mahasiswi Ini Buka Jastip Naik Gunung, Hasilnya Bisa untuk Biaya Hidup Selama Kuliah

Riska merupakan pendiri sekaligus orang yang menjalankan jastip naik gunung melalui layanan Riska Outdor.

Editor: Vivi Febrianti
Ist/via Kompas.com
Riska merupakan pendiri sekaligus orang yang menjalankan jastip naik gunung melalui layanan Riska Outdor. 

Namun, dia mengharuskan klien untuk menerima pesanannya meski tidak sesuai ekspektasi.

Sebab, uang yang dibayarkan sudah digunakan sebagai biaya perjalanan.

Jika Riska kelupaan membuat pesanan klien atau ada kendala lain, dia akan menawarkan pengembalian uang klien.

Alternatif lain, klien itu ditawarkan akan dibuatkan pesanannya dalam pendakian berikutnya.

"Ada (rentang waktu memberi foto ke klien). Kalau ada perubahan jadwal, buat status WhatsApp saja," lanjut dia.

Bekerja sendiri demi jastip

Riska menuturkan, dirinya menjalankan jastip naik gunung ini sendirian.

Dia bertugas membalas pesanan klien, mencetak foto atau membuat tulisan lewat Canva, dan mengambil konten-konten di atas gunung.

Dia beralasan, lebih mudah mengatur pesanan klien jika dikerjakan sendiri.

Hal ini juga akan mencegah terjadinya miskomunikasi dengan mereka.

"Sebelum mendaki, aku cek dulu. Bahkan di tenda sebelum tidur, aku cek lagi, takut ada yang kelupaan. Setelah itu, aku kirimkan satu-satu," jelas dia.

Sementara, penyewaan alat outdoor di rumahnya masih tetap berjalan dengan bantuan adik dan ibunya.

Riska kadang ditemani teman pendaki lain maupun porter atau pemandu saat mendaki gunung. 

"Sepanjang jalan, aku cuma mikirin jastipnya orang-orang karena uangnya sudah dipakai. Capek tapi ini kerjaan dan amanah dari orang-orang jadi harus diselesiakan juga," ceritanya.

Meski lelah dalam perjalanan, Riska berusaha menguatkan dirinya untuk menyelesaikan perjalanan.

Dia bersyukur pendakian maupun pesanan klien berhasil diselesaikan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved