Breaking News
Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kasus Vina Cirebon

Dede Bongkar Akal Picik Aep Saat Diperiksa Soal Pegi Setiawan, Ngotot Jalankan Skenario Rudiana

Dede Bongkar Akal Licik Aep Saat Diperiksa tentang Pegi Setiawan, Penyidik Polda Jabar Dibohongi

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor.com
Ternyata Aep Masih Lindungi Iptu Rudiana 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Dede Riswanto ternyata memiliki peran dalam kebebasan Pegi Setiawan dari kasus Vina Cirebon.

Dede Riswanto turut menjadi saksi dalam penetepan Pegi Setiawan sebagai tersangka kasus Vina Cirebon.

Dede Riswanto diperiksa penyidik kasus Vina Cirebon di Polda Jabar.

Bahkan saat itu, Dede Riswanto juga sempat dibantu Aep dalam memberi kesaksian soal Pegi Setiawan di kasus Vina Cirebon.

Dede Riswanto termasuk menjadi saksi kunci dalam kasus tewasnya Eky dan Vina di Jembatan Talun Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016.

Dede bersama teman kerjanya, Aep, bersaksi mengaku melihat gerombolan Eko, Eka, Jaya, Hadi, Supriyanto, Sudirman, Saka Tatal dan Rifaldy mengejar dan melempar Eky serta Vina di Jalan Perjuangan, Cirebon, Jawa Barat.

Dede Riswanto kembali dipanggil penyidik kasus Vina Cirebon saat Pegi Setiawan ditangkap polisi dari Polda Jabar.

Kepada penyidik Polda Jabar, Dede Riswanto memberi kesaksian berbeda.

lihat fotoObrolan Dede dan Aep saat Disuruh Bohong Soal kasus Vina,
Obrolan Dede dan Aep saat Disuruh Bohong Soal kasus Vina,

Dede mengaku banyak menjawab lupa saat ditanyak penyidik.

"Saya agak lupa pak bilang, hampir lupa semua," kata Dede Riswanto.

Karena tak begitu membantu penyidik, Dede Riswanto kemudian dibawa ke ruangan berbeda.

"Saya ditanyanya kan kurang bisa ngungkap, jadi saya dibawa dulu," kata Dede Riswanto.

Dede hanya melanjutkan skenario dari Iptu Rudiana dan Aep tahun 2016.

"Saya mengungkapkan ada bawa bambu, pelemparan sama melihat orang nongkrong," kata Dede.

Dede Riswanto juga sempat ditunjukan foto Pegi Setiawan.

Namun saat itu Dede bicara jujur bahwa dirinya tak kenal dengan Pegi Setiawan.

"Saya gak apal muka, gak apal nama," kata Dede.

Dede Riswanto menekankan ia sama sekali tidak menyebut nama Pegi Setiawan saat diperiksa penyidik Polda Jabar.

"Tidak sama sekali (nyebut nama Pegi Setiawan)," kata Dede Riswanto.

"Walaupun penyidik nanya, 'kamu kenal gak sama orang ini, kenal gak sama motor ini. Ya saya gak kenal, pas ditanya 8 terpidana saya tetap bilang gak kenal," tambahnya.

Sampai kemudian Aep seolah melindungi Iptu Rudiana dengan menyela pertanyaan penyidik.

"Aep pun bilang ke penyidik, memang pak kalau Dede gak terlalu mengenali soalnya kerjanya cuma satu bulan," kata Dede menirukan ucapan Aep.

Dede Riswanto mengungkap 2016 silam dia diperintah Aep dan Iptu Rudiana untuk memberi kesaksian palsu soal kasus Vina Cirebon.

Dede disuruh mengatakan melihat pelaku nongkrong di depan SMA 11 Cirebon.

Kemudian dia melihat pelaku mengejar Eky dan Vina dan Jalan Perjuangan Cirebon.

"Pelemparan, ada yang bawa bambu, ada anak nongkrong sama dipepet pakai motor si Eky tuh," katanya.

"Padahal itu gak ada, gak ada sama sekali," tambah Dede Riswanto.

Kesaksian Dede Riswanto membuat mantan Kabareskrim Polri Komjen (Purn) Susno Duadji semakin yakin bahwa Eky dan Vina tewas karena mengalami kecelakaan tunggal di Jembatan Talun Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016.

"100 persen kecelakaan yah. Sampai hari ini tidak ada seorangpun yang mampu membuktikan itu tindak pidana. Kalau kecelakaan jelas sudah terbukti, motornya, dagingnya, kemudian posisi korban, darah menumpuk di situ," kata Susno Duadji.

Selain itu lokasi tewasnya Eky dan Vina di wilayah Kabupaten Cirebon yang semestinya menjadi wilayah hukum Polres Cirebon Kabupaten, bukan Kota Cirebon.

Tak sampai di situ saja, bila memang kasus Vina benar merupakan pembunuhan, lantas menurut Susno Duadji, mengapa korban tetap dibiarkan hidup.

"Nah kalau pembunuhan ya aneh, mana ada pembunuh menyisakan nyawa korbannya, ngapain bunuh di 3 tempat. Sampai kiamat tidak akan terbukti, orang bukan pembunuhan kok. Tinggal dicari siapa yang merubah menjadi pembunuhan dan 3 tempat. Ya itu Rudiana sama Aep," kata Susno Duadji.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved