Istri Anak Ajukan Pinjol Rp 56 juta Usai Bunuh Suami, Kuras Tabungan Korban Sampai Sisa Rp 53 ribu

Yudi memberitahukan kepada pihak pinjaman online bahwa Asep Saepudin sudah meninggal dan meminta klausul jika debitur meninggal.

Editor: Ardhi Sanjaya
Kompas.com
Anak istri bunuh suami, ajukan pinjol pakai nama korban 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Keluarga Asep Saepudin (43), korban pembunuhan oleh istri dan anak di Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Bekasi, mengatakan tabungan Asep dikuras pelaku sampai tinggal Rp 53.000 saja. 

Dia pun menduga kakaknya memang dibunuh karena ingin dikuasai hartanya.

"Kalau menurut saya ya karena ingin menguasai hartanya saja dikuras, yang ditransfer itu bukan cuma pinjol doang, Tabungan pribadi pun habis tinggal Rp 53.000," ujar adik Asep, Ahmad Wahyudi, saat dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (23/7/2024).

Yudi (33) menaruh curiga saat ada telepon dari pinjaman online tentang tagihan Asep pada hari ke-12 kematian Asep. 

Yudi memberitahukan kepada pihak pinjaman online bahwa Asep Saepudin sudah meninggal dan meminta klausul jika debitur meninggal.

"Terus pihak pinjol minta surat kematian. Sembari bertanya meninggalnya tanggal berapa, saya jawab tanggal 27 Juni, Terus dia (pinjol) heran tanggal 27 Juni itu dia (pinjol atas nama korban), baru mencairkan uang, dari situ ketahuannya," kata Yudi.

Lalu, Yudi langsung melakukan pengecekan mutasi rekening Asep. Ternyata ada uang masuk Rp 43 juta dari pinjol AdaKami dan Rp 13 juta dari Easycash, sehingga totalnya Rp 56 juta. 

"Terus ada lagi uang keluar pukul 09.40 ke rekening atas nama Silvia Nur melalui M-banking Asep Saepudin," ujar Yudi.

Setelah melihat transaksi tersebut Yudi langsung menginterogasi Silvia (22) menanyakan uang yang masuk ke rekeningnya dari rekening Asep Saepudin.

"Saya pancing dulu soal saldo rekeningnya, dia nunjukin saldonya cuma Rp 90.000, ternyata itu rekening baru yang lama sudah diblokir," kata Yudi.

Menurut Yudi, hal tersebut membuat kasus pembunuhan Asep Saepudin terbongkar.

Kendati demikian, Silvi (22) anak korban masih berbohong.

"Ngakunya (Silvi) malamnya mamah mau bikin enggak sadar bapak, habis itu bapak dikasih teh terus dipukul lehernya dua kali enggak sadar terus handphone-nya diambil buat aplikasi pinjol abis itu bapak kebangun baru habis itu dicekik sama dipukul matanya itu dia (Silvi) ceritanya begitu," kata Yudi.

"Baru habis dari itu saya cerita ke orang tua saya, ke ayah saya, akhirnya diputuskan buat laporan polisi," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, Polres Metro Bekasi menangkap tiga pelaku pembunuhan berencana terhadap Asep Saepudin di wilayah Kampung Serang, Taman Rahayu, Kabupaten Bekasi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved