Viral di Medsos

Kisah Desa di Pegunungan Dieng yang Dihapus dari Peta, Tragedinya Jadi Inspirasi Lagu Ebiet G. Ade

Nama Desa Kepucukan sudah dihapus secara administratif karena dinyatakan sudah tidak layak huni pasca-Tragedi Sinila yang terjadi tahun 1979.

Editor: Tiara A. Rizki
Istimewa
Kawah Sinila, Dieng 

Bahkan, gas beracun akibat letusan tersebut diketahui masih terdeteksi hingga sebulan setelahnya.

Baca juga: Mobil RI 24 Viral di Media Sosial Terobos Jalur Transjakarta, Polisi Lakukan Penelusuran

Baca juga: Viral Pengendara Meraung Kesurupan Kucing Saat Mau Ditilang Polisi, Gadis Cantik Pun Ikut Gemas

Baca juga: Viral Wanda Hara Pakai Cadar di Pengajian, Ini Kata Buya Yahya Soal Laki-laki Menyerupai Perempuan

Dilansir laman TribunBanyumas.com, pascakejadian tersebut, lokasi Desa Kepucukan tidak lagi bisa ditemukan karena telah dihapus secara administratif.

Nama Desa Kepucukan juga tidak lagi dikenal warga Dieng. Hal ini karena Desa Kepucukan dinyatakan tidak layak huni akibat adanya gas beracun di kawasan tersebut.

Selain karena tidak layak huni, warga setempat juga banyak yang telah direlokasi baik di sekitar Kecamatan Batur maupun yang diikutkan ke dalam program transmigrasi.

Setelah itu, nama dan lokasi Desa Kepucukan hanya diingat oleh para korban selamat, saksi mata, dan warga setempat yang pernah mendengar tentang tragedi tersebut.

Jadi Inspirasi Lagu Ebiet G. Ade

Dikutip dari Portal Literasi Sejarah Bencana BNPB, Tragedi Sinila yang menimpa Desa Kepucukan ternyata menjadi inspirasi Ebiet G. Ade ketika menciptakan lagu berjudul “Berita kepada Kawan”.

Lagu yang rilis sejak 1979 ini ternyata mengisahkan akhir perjalanan kejadian menyedihkan, warga Desa Kepucukan, Batur, Banjarnegara, yang meninggal dunia terkena gas beracun.

Lagu ini menceritakan seseorang yang mengunjungi sebuah tempat yang baru saja dilanda bencana.

Di tempat tersebut, dia menemukan banyak orang kehilangan keluarganya, seperti seorang anak yang kehilangan kedua orang tuanya.

Hal ini seperti yang tertuang pada salah satu bait liriknya yaitu “bapak ibunya telah lama mati ditelan bencana tanah ini”.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nasib Desa yang Dihapus dari Peta, Pemandangan Alam Menawan Cuma Tinggal Kenangan, Kisah Memilukan

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved