Kasus Vina Cirebon

Sosok Mantan Pasukan Elit TNI yang Telepon Toni, Pernah Tempur Bareng Prabowo saat Operasi Mapenduma

Tak banyak yang tahu, rupanya Muchtar Effendi merupakan mantan seorang tentara elit yang kerap ditugaskan di medan pertempuran.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Kolase Tribun Bogor/Yt KDM/ig Prabowo Subianto via Kompas.com
Sosok Mantan Pasukan Elit TNI yang Telepon Toni, Pernah Tempur Bareng Prabowo saat Operasi Mapenduma 

"Bapak Wakasad kalau sekarang ini, itu Danton saya waktu di Timor Timur," kata Mucthar tersenyum.

Setahun kemudian, Muchtar Effendi  bertugas di bawah komando Prabowo Subianto pada Operasi Mapenduma .

Seperti diketahui, Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma adalah operasi militer untuk membebaskan peneliti dari Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera Organisasi Papua Merdeka dalam peristiwa Krisis sandera Mapenduma.

Operasi ini sebagian besar anggotanya berasal dari Kopassus.

Operasi ini dimulai tanggal 8 Januari 1996 sejak dilaporkannya peristiwa penyanderaan tersebut, dipimpin oleh Komandan Jenderal Kopassus Brigjen TNI Prabowo Subianto.

Dedi Mulyadi saat mewawancarai Muchtar Effedy
Dedi Mulyadi saat mewawancarai Muchtar Effedi (tangkapan layar Youtube KDM)

Di bawah pimpinan Brigjen Prabowo Subianto saat itu, Muchtar Effendi dan prajurit lainnya membebaskan sandera yang ditawan Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Ada 26 sandera yang tujuh di antaranya merupakan warga negara asing. Empat dari Inggris, dua dari Belanda dan satu dari Jerman.

"Tahun 96 saya bertugas dengan Pak Prabowo pembebasan sandera di Irian. Saya yang ngambil sandera, saya," kata dia mengingat perjalanannya di TNI AD.

Berkat prestasinya di medan tempur Operasi Mapenduma, Muchtar mendapat penghargaan.

"Pada saat 96 itulah saya mendapatkan penghargaan naik pangkat luar biasa karena di medan tempur, kan karena berhasil membebaskan sandera. Pulang dari Irian dikasih penghargaan lagi oleh panglima, sekolah tanpa tes, sekolah Bintara tanpa tes," jelasnya.

Dengan pangkat Sersan Dua, Muchtar dikirim kembali ke Papua untuk kasus pengibaran bendera Bintang Kejora pada era Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur.

"Waktu itu ada peristiwa bendera Bintang Kejora waktu presidennya Gus Dur," kata dia.

Setahun berselang, Muchtar diutus ke Kalimantan Timur tahun 2000 untuk membasmi pembalakan liar di perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Pada 2001-2002 dan 2004-2005, Muchtar Effendi dikirim ke Aceh yang saat itu menjadi daerah konflik.

Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mulai menguasai wilayah pedesaan Aceh saat itu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved