Kasus Vina Cirebon

Takut Keluarga Ditekan Wakil Rakyat, Aep Lapor Polisi, Ayah Kandung Malah Enjoy Bareng Dedi Mulyadi

Sebenarnya, Dedi Mulyadi tak ada tendensi apapun dalam kasus tewasnya Eky dan Vina pada tahun 2016 silam.

|
Penulis: yudistirawanne | Editor: Yudistira Wanne

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Dedi Mulyadi, rela dirinya menceburkan diri lebih dalam kasus Vina Cirebon.

Sebenarnya, Dedi Mulyadi tak ada tendensi apapun dalam kasus tewasnya Eky dan Vina pada tahun 2016 silam.

Hanya saja, Dedi Mulyadi merasa terpanggil untuk mencari titik terang dalam kasus yang tergolong berbelit.

Dedi Mulyadi kerap menemui saksi dan narasumber lainnya yang dibahas lewat chanel Youtube Kang Dedi Mulyadi (LDM).

Terbaru Dedi Mulyadi berbincang dengan Dede. Di mana Dede adalah salah satu saksi dalam kasus Vina Cirebon.

Yang mengejutkan, Dede mengaku jika pada tahun 2016 silam dia memberi kesaksian palsu atas dasar desakan Aep dan diinstruksikan Iptu Rudiana.

Dari sana, Aep dan Iptu Rudiana merasa tersinggung hingga akhirnya membuat laporan polisi.

Merujuk kesaksian Dede tersebut, Aep melalui kuasa hukumnya, Pitra Romadoni Nasution melaporkan Dedi Mulyadi dan Dede ke Polda Metro Jaya.

Keduanya dilaporkan atas dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks ke Polda Metro Jaya pada Selasa (30/7/2024) lalu.

Dedi Mulyadi yang mengetahui hal tersebut terlihat tenang.

Dirinya meyakini pernyataan Dede soal kesaksian palsu Aep adalah benar.

Dedi Mulyadi pun meyakini ketujuh terpidana, tidak bersalah.

Menanggapi upaya hukum yang dilakukan Aep, Dedi Mulyadi mengunggah sebuah video ketika dirinya bersama Dede dan Ayah Aep, Rudi di kediaman Kang Dedi, Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat pada Kamis (1/8/2024).

Dalam video tersebut, ketiganya terlihat duduk bersama di teras pendopo.

Dedi Mulyadi pun menggoda Ayah Aep yang akrab disapa Abah Rudi itu di awal videonya.

"Pagi ini kita bareng sama Abah Rudi, apa?" tanya Dedi Mulyadi.

"Rudi pelor," Balas Abah Rudi dibalas tawa Kang Dedi dan Dede di Pendopo Rumah Kang Dedi.

"Rudi Pelor, Si Pencari Janda," ujar Kang Dedi menambahkan.

"Abah pagi-pagi ayam pelungnya sudah berkokok banget, saya sudah menikmati pagi-pagi, menikmati ayam peliharaan Abah.

"Nih sama Dede Hideung (Hitam), waduh, ini kita lagi persiapan, Dede kerja nembok, Abah ngurus ayam, dan paling Bahagia Abah setiap siang dilayani oleh Ce Eroh," ungkap Kang Dedi disambut gelak tawa ketiganya.

Dedi Mulyadi disebut mengintimidasi Aep beserta keluarganya.
Dedi Mulyadi disebut mengintimidasi Aep beserta keluarganya. (Kolase Tribun Bogor)

Tanggapan pengacara

Sementara itu, Aep, saksi dalam kasus Vina Cirebon hidupnya merasa tertekan usai wakil rakyat ikut turun tangan menginterogasi.

Wakil rakyat itu tak lain adalah Dedi Mulyadi yang merupakan politisi dari Partai Gerindra.

Dedi Mulyadi disebut Aep kerap mengintimidasinya untuk mengaku bahwa kesaksiannya di sidang kasus pembunuhan Vina pada 2016 adalah bohong.

Tak hanya mengincar Aep, kini Dedi Mulyadi disebutkan mencecar keluarga Aep.

Ya, ayah Aep, Rudi Pelor juga turut ditanya-tanya Dedi Mulyadi.

Cara Dedi Mulyadi itu dianggap salah satu penyanderaan.

Semua itu dikatakan kuasa hukum Aep, Elza Syarief.

"Kita wajib bantu karena tujuan melaporkan, tujuan mengintimidasi mencari-mencari seorang buron kepada klien kami," ucapnya dilihat TribunnewsBogor.com dari Youtube Kompas Tv, Kamis (1/8/2024).

"Tujuannya cuma satu, memaksa Aep mencabut keterangannya yang dibacakan di bawah sumpah," kata Elza.

Padahal, kata Elza, Aep yakin kesaksiannya bersama-sama Dede dalam kasus Vina merupakan fakta sebenarnya, sehingga membuat hakim yakin bahwa Vina dibunuh dan menjatuhkan vonis seumur hidup ke 7 terdakwa dan 9 tahun bagi Saka Tatal, yang saat ini di bawah umur.

"Kita wajib mempertahankan kebenaran dan keadilan," kata Elza yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Penasihat dan Konsultan Hukum Indonesia (PERHAKHI).

Lebih lanjut, pendirian Aep yang kuat membuat Dedi Mulyadi melakukan berbagai cara.

Elza Syarief menduga tujuannya yakni mengintimidasi dan menakut-nakuti orangtua Aep untuk memberitahu keberadaan anaknya.

"Kemudian bapaknya menolak, mereka bilang Aep hilang," katanya.

Elza juga mengungkapkan ada pihak yang mendatangi Ketua RT di kediaman orangtua Aep tinggal.

Ketua RT ini, kata Elza, mempengaruhi paman Aep yang keduanya akhirnya membawa orangtua Aep ke rumah Dedi Mulyadi.

Menurut Elza, orangtua Aep hingga kini belum kembali pulang ke rumah.

"Aep menjadi stres berusaha menghubungi orang tersebut tapi tidak jawab. Kelihatannya memancing Aep untuk datang dan akan ditekan," kata Elza.

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved