Kasus Vina Cirebon

Pria Asal Kudus Ini Tantang Saksi Suroto, Ngaku Lihat Langsung Vina dan Eky Terpental Hantam Tiang

Seorang pria bernama Adi mengaku melihat langsung detik-detik Vina dan Eky terjatuh di Cirebon tahun 2016 silam

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Naufal Fauzy
Kolase KDM/facebook
Seorang pria bernama Adi mengaku melihat langsung detik-detik Vina dan Eky terjatuh di Cirebon tahun 2016 silam. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Seorang pria bernama Adi mengaku melihat langsung detik-detik Vina dan Eky terjatuh karena kecelakaan di Cirebon tahun 2016 silam.

Pria ini bernama Adi Haryadi yang merupakan pengusaha rongsok asal Kudus.

Adi mengaku bahwa pada tahun 2016 silam dia merupakan musafir dengan tujuan berziarah keliling Pulau Jawa dengan jalan kaki.

"Sampai 2 tahun saya baru pulang, ziarah-ziarah saya," kata Adi dikutip dari tayangan Youtube Kang Dedi Mulyadi, Selasa (6/8/2024).

Dia mengaku baru menyadari dan mengingat telah melihat kejadian Vina Cirebon tahun 2016 silam setelah melihat kasus Vina Cirebon ini viral.

Adi mengaku melihat detik-detik Vina dan Eky sebelum dan sesudah jatuh dari sepeda motor di malam itu.

Namun dalam pemberitaan yang ada cukup aneh baginya karena menjadi korban pembunuhan.

Sedangkan apa yang dia lihat dengan mata kepalanya waktu itu adalah murni kecelakaan.

Baca juga: Mabes Polri Lakukan Gerakan Senyap di Kasus Vina, Pengacara Pegi dan Iptu Rudiana Kini Saling Tuding

Adi menceritakan bahwa di hari kejadian itu sore harinya hujan mengguyur wilayah Talun Cirebon.

Baru pada malam harinya hujan berubah menjadi gerimis.

Adi saat itu membawa nasi hasil pemberian orang sambil berjalan kaki dengan tujuan jalan kaki arah Rajagaluh Sumedang dan melintasi TKP fly over Talun.

"Saya lagi megang nasi mau makan, dikasih nasi sama orang di jalan, abis gerimis cari tempat teduh saya," kata Adi.

Posisi Adi ada duduk di seberang jalan TKP Vina dan Eky terkapar.

Baca juga: Eks Jenderal Curiga Ada Otak Lain di Balik Skenario Kasus Vina Cirebon: Bukan Iptu Rudiana !

Kondisinya agak sepi, namun beberapa pengendara motor masih melintas.

Tiba-tiba dia melihat sepeda motor melaju kencang kemudian mengalami kecelakaan.

"Saya ngelihat (jatuh), dari jarak kurang lebih 30-25 meter, kelihatan jelas waktu itu,
itu yang laki ngehantem tiang langsung ke aspal, motornya ngesrek, yang perempuan ngehantem trotoar," kata Adi.

Setelah dikejutkan kecelakaan itu, dia pun mencoba mendekat kemudian di belakang arah motor Vina dan Eky ada pengendara motor yang juga berhenti.

Pengendara motor ini juga mencoba membantu korban yang sedang terkapar.

Baca juga: Nasib 2 Bintang di Kasus Vina, Susno Duadji Ragukan Pangkat Jenderalnya: Jangan Sampai Lolos Kapolri

Sampai kemudian satu demi satu pengendara motor lain datang disusul kemudian Polisi mendatangi TKP.

"Di belakang itu ada motor berhenti, jauh itu, bukan (yang ngejar), langsung berhenti di situ," kata Adi.

"Yang pas saya (lajur seberang TKP) juga ada motor berhenti, jangan diapa-apain pak, nanti ada apa-apa, ada lagi datang," sambung dia.

Kejadian itu, kata Adi, dilaporkan ke Polisi setelah dia meminta kepada pengendara yang melintas.

Adi pun mengaku tetap berada di TKP sampai kedua korban selesai dievakuasi sebelum akhirnya dia berjalan kaki melanjutkan perjalanan ke arah Sumedang.

Baca juga: Gelagat Sosok Misterius Ngaku Teman SMP di TKP Vina dan Eky 2016 Silam, Dedi Mulyadi Penasaran

Dia juga memastikan bahwa apa yang dia lihat ciri-ciri korban sesuai dengan foto korban Vina dan Eky.

"Saya lihat di situ sampai selesai diangkat," kata Adi.

Adi menantang saksi Banpol Desa Suroto yang memberikan kesaksian berbeda dengannya.

"Banpol desa (Suroto) katanya celana melorot, pertemukan sama saya orangnya, itu fitnah orang yang sudah meninngal. Itu murni kecelakaan," kata Adi.

Adi menjelaskan dia tidak pernah dijadikan saksi di kasus Vina Cirebon tahun 2016 silam.

Baca juga: Susno Duadji Kini Yakin Iptu Rudiana Tak Rekayasa Kasus Vina, Singgung Pengakuan Dede: Jangan Takut

Setelah korban dievakuasi, Adi melanjutkan jalan kaki keliling pulau jawa.

Adi tidak tahu menahu bahwa kejadian tersebut disebut pembunuhan pada tahun 2016 silam.

"Dulu kan saya jalan kaki pak, gak tahu apa-apa, denger juga baru-baru ini, ramenya juga baru-baru ini kan," kata Adi.

"Masa kok pembunuhan, gitu kan, kan waktu itu yang saya lihat itu," sambung dia.

Kepada Dedi Mulyadi, Adi mengaku siap jika dibutuhkan untuk memberikan kesaksian jika dibutuhkan.

Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved