Partai Golkar Batal Jadi Pasangan Calon Wali Kota Bogor Dedie Rachim, Kini Muncul Opsi Rusli-Rena

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Koalisi Bogor Maju (KBM) dikabarkan mengalami keretakan sebelum Pilkada dimulai November 2024 mendatang.

Koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, PAN, Demokrat dan PSI disebut-sebut telah buyar pasca keluarnya surat rekomendasi pasangan calon Wali Kota Bogor Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin.

KBM yang awalnya menggadang Rusli Prihatevy dari Partai Golkar untuk menjadi pasangan calon Wali Kota Bogor Dedie Rachim, kini justru ditikung Jenal Mutaqin.

Ditambah lagi saat ini Partai Golkar juga sedang bergumul dengan tubuhnya sendiri pasca mundurnya Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum).

Pengamat politik Universitas Djuanda Bogor Gotfrifdus Goris Seran berpendapat melihat kondisi saat ini, besar kemungkinannya Koalisi Bogor Maju akan bubar.

"KBM sedari awal sebagai representasi KIM (Koalisi Indonesia Maju), bubar," kata Seran kepada TribunnewsBogor.com.

Ia berpendapat Koalisi Bogor Maju hanya akan tersisa PAN dan Partai Gerindra saja mengusung pasangan calon Wali Kota Bogor Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin.

Kedua partai ini diketahui sudah cukup memenuhi syarat ambang batas 10 kursi dengan perolehan PAN 5 kursi dan Partai Gerindra 11 kursi.

"Yang tertinggal PAN bersekutu dengan Gerindra ngusung Dedie-JM," kata Gotfridus Goris Seran.

Terlebih kini Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pemilik 1 kursi di parlemen Kota Bogor, justru berbalik.

Ketum PSI Kaesang Pangarep telah resmi memberi dukungan pada Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah sebagai calon Wali Kota Bogor 2024.

"PSI sudah rekomendasi Sendi," kata Seran.

Sedangkan Partai Golkar memiliki opsi melakukan manuver politik dengan menjadikan lawannya di Pileg 2024 menjadi kawan di Pilkada 2024.

Lawan yang dimaksud adalah Partai NasDem yang bersengketa dengan Partai Golkar di Pileg Kota Bogor 2024.

Menurut Gotfridus Goris Seran, Partai NasDem tengah melakukan pendekatan (PDKT) ke Partai Golkar di Pilkada 2024.