Info Kesehatan

Puber Kedua Mitos atau Fakta? Ini Penjelasan dr Boyke dari Segi Medis

Gejala puber kedua disebut-sebut saat pria mengalami perubahan suasana hati yang cepat. Benarkah? dr Boyke memberi penjelasan.

Penulis: tsaniyah faidah | Editor: Tsaniyah Faidah
kolase
Benarkah puber kedua itu ada? Seksolog dr Boyke menjelaskan tentang puber kedua. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pria yang usianya memasuki 40 tahun disebut sering mengalami puber kedua.

Gejala puber kedua disebut-sebut saat pria mengalami perubahan suasana hati yang cepat, bosan dengan hubungan, atau peningkatan hasrat seksual yang signifikan.

Lantas, benarkah puber kedua itu ada?

Melalui sebuah tayangan di kanal Youtube Merry Riana, dr. Boyke menjelaskan tentang puber kedua.

Menurutnya, puber kedua sebenarnya tidak ada dalam dunia medis, hanya saja diistilahkan.

Jika terjadi perubahan sikap di usia paruh baya, dr Boyke menyebutnya sebagai andropause.

Kata dr Boyke seseorang hanya akan mengalami satu kali masa pubertas.

Pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah dan perempuan pada saat haid.

"Pubertas itu hanya sekali mimpi basah itulah. Tapi kalau sudah 40 tahun mana ada? Lebih cocok kita mengatakan andropause dan menopause," kata dr Boyke.

Andropause terjadi karena hormon testoteron menurun sehingga pria menjadi lebih genit.

Namun bukan pada istri, pria yang mengalami andropause justru merasa lebih nafsu jika melihat kaum yang lebih muda.

"Jadi dia selalu mencoba buat memikat cewek-cewek yang muda. Keluhannya paling sering kenapa kalau sama istri kok nggak bisa birahi tapi sama yang muda malah bisa," katanya.

Sementara itu, dilansir dari kompas.com, gejala puber kedua pada laki-laki ditandai dengan perubahan fisik di usia 30-an.

Baca juga: Gejala Wanita Menderia Kanker Sarkoma Rahim, Benarkah Diawali dari Keputihan? Ini Kata dr Boyke

Gejala perubahan fisik pada laki-laki saat mengalami puber kedua di antaranya:

  • Massa tulang dan otot yang mulai menurun
  • Perubahan pada kulit yang ditandai dengan kemunculan bintik-bintik
  • Perubahan warna pada rambut, seperti munculnya uban
    Tinggi badan menyusut
  • Alat kelamin dan sistem reproduksi mengalami perubahan lebih lanjut
  • Prostat mengalami lonjakan pertumbuhan lagi yang pada gilirannya dapat menyebabkan lebih banyak kesulitan buang air kecil
  • Kesulitan mempertahankan ereksi akibat penurunan testosteron.

Selain perubahan fisik, puber kedua juga dapat berpengaruh terhadap psikologis.

Ditandai dengan perasaan enggan tampil tua, bergaya seperti anak muda, memperhatikan penampilan, dan suka berpetualang.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved