Sisi Lain Rahman ASN Kabupaten Bogor, Tiap Hari Kayuh Sepeda Ontel Sejauh 50 Km ke Kantor

Rahman (55) seorang aparatur sipil negara (ASN) Satpol PP Kabupaten Bogor sangat mencintai sepeda ontel.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Naufal Fauzy
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Rahman (55) seorang aparatur sipil negara (ASN) Satpol PP Kabupaten Bogor sangat mencintai sepeda ontel. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Rahman (55) seorang aparatur sipil negara (ASN) Satpol PP Kabupaten Bogor sangat mencintai sepeda ontel.

Saking cintanya, ayah anak satu ini yang juga warga Cikaret Bogor Selatan ini menjadikan sepeda ontel sebagai alat transportasinya.

Setiap hari ia pulang pergi dari Cikaret ke kantor Satpol PP Kabupaten Bogor yang berlokasi di Cibinong menggunakan ontel.

“Setiap hari. Satu kali pergi itu 25 Kilometer. Jadi pulang pergi 50 kilometer,” kata Rahman saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com.

Rahman mengaku nyaman menggunakan sepeda ontel ketika bekerja.

“Jadi sehat aja. Lalu irit ongkos juga kan. Tapi ya itu kita mesti berangkat lebih pagi dari biasanya,” ujarnya.

Perlu keahlian khusus ketika mengayuh sepeda ontel.

Menurutnya, sepeda ontel ini lebih keras dikayuh dibandingkan sepeda pada umumnya.

“Ya lebih berat aja kayuhannya kan. Perlu tenaga yang lebih juga,” tambahnya.

Namun, Rahman terlanjur mencintai sepeda ontel. Setiap harinya ia akan terus merawat sepeda tua ini.

Rahman (55) seorang aparatur sipil negara (ASN) Satpol PP Kabupaten Bogor sangat mencintai sepeda ontel.
Rahman (55) seorang aparatur sipil negara (ASN) Satpol PP Kabupaten Bogor sangat mencintai sepeda ontel. (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

“Ngerawatnya gak susah. Cuman dipakein minyak. Itu pun harus rutin. Sehingga kayuhannya normal kalau diminyakin setiap hari,” jelasnya.

“Saya juga setelah pensiun terus di sepeda ontel. Saya tiga tahun lagi mau pensiun,” tambahnya.

Harga Sepeda Ontel Selangit

Bukan main-main, sepeda ontel ternyata memiliki harga selangit.

Sepeda ontel milik Rahman pun jika dijual satunya mencapai angka 11 juta rupiah.

“Paling murah tiga juta. Dan paling mahal itu ada yang sampai Rp 60 juta. Tapi, kalau yang saya itu 11 juta rupiah. Tergantung tahunnya memang,” ujarnya.

Sepeda ontel yang dimiliki oleh Rahman bermerk Ariel.

Ariel ini merupakan merek asal Belanda bertahunkan 1942.

“Ini saya dapat warisan dari orang tua saya. Orang tua saya dulu suka sepeda ontel juga. Ketika meninggal diwariskan ke saya,” tambahnya.

Saat ini, Rahman memiliki 11 sepeda ontel. 11 sepeda ontel ini didapatkan olehnya dari sesama kolektor.

Saat ini juga, Rahman tidak akan pernah menjual sepeda miliknya.

“Kalau dijual kayanya enggak deh. Karena ngedapetinnya aja susah dan sepeda ini juga sudah langka juga kan,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved