Kisah Doni Dartafian Guru SMA Ciomas Bogor Sukses Lambungkan Kelompok Kesenian Kebon Awi

Menjadi seorang guru ternyata tidak membatasi kreatifitas kesenian dari seorang Doni Dartafian (34), guru Bahasa Indonesia di SMAN 1 Ciomas Bogor

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Naufal Fauzy
Dok. Doni Dartafian
Menjadi seorang guru ternyata tidak membatasi kreatifitas kesenian dari seorang Doni Dartafian (34), guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Ciomas Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIOMAS - Menjadi seorang guru ternyata tidak membatasi kreatifitas kesenian dari seorang Doni Dartafian (34), guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Ciomas Kabupaten Bogor.

Pria yang lahir dan besar di Leuwiliang ini menjadi guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Ciomas sejak tahun 2013 silam.

Sejak saat itu juga, banyak karya kesenian yang lahir dari pria beranak dua ini.

Terutama soal karyanya di bidang Musikalisasi Puisi.

Bidang kesenian yang memang jarang sekali diajarkan ditingkat sekolah menengah.

Untuk adanya wadah kesenian di sekolahnya, Doni membentuk ekstrakurikuler yang diberi nama Kelompok Kebon Awi.

Doni juga turun langsung dengan menjadi sosok pengajar di ekstrakurikuler ini.

“Sampai sekarang masih ngajar bahasa Indonesia,” kata Doni saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com, Rabu (21/8/2024).

Untuk Musikalisasi Puisi sendiri, saat ini memang menjadi bagian dari ekstrakurikuler Kelompok Kebon Awi.

Kelompok Kebon Awi ini lahir setelah dua tahun Doni menjadi guru atau tepatnya di tahun 2015 silam.

Di dalam kelompok ini juga turut diajarkan seni pertunjukan yaitu Teater.

Menjadi seorang guru ternyata tidak membatasi kreatifitas kesenian dari seorang Doni Dartafian (34), guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Ciomas Kabupaten Bogor.
Menjadi seorang guru ternyata tidak membatasi kreatifitas kesenian dari seorang Doni Dartafian (34), guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Ciomas Kabupaten Bogor. (Dok. Doni Dartafian)

“Dua tahun awal ya saya melihat suasana sekolah dulu. Baru jadi ekstrakurikuler di tahun 2015,” tambahnya.

Sampai saat ini ekstrakurikuler yang satu ini disukai murid. Sekitar 70 murid terdaftar dalam Kelompok Kebon Awi ini.

Dari situlah, semuanya dimulai. Tangan dingin Doni dalam meracik sebuah puisi menjadi lagu terbilang sukses.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved